Facebook Raih Pendapatan Rp 22 Triliun

thehonestcroock.com 

JAKARTA, DUMAI– Raksasa jejaring sosial Facebook mencatatkan peningkatan pendapatan mencapai 60% menjadi US$2,02 miliar (Rp22,678 triliun) pada kwartal ketiga tahun ini. Dari pendapatan sebesar itu, Facebook membukukan laba US$425 juta (Rp4,771 triliun). Pendapatan dari sisi iklan meningkat 66% menjadi US$1,8 miliar, hampir separohnya ialah iklan mobile.

"Hasil bagus yang kami capai pada kwartal ini menunjukkan bahwa kami siap untuk menyongsong fase perusahaan kami berikutnya,” kata bos Facebook Mark Zuckerberg seperti dilansir wartaekonomi.co.id, 31 Oktober 2013.

Kinerja positif tersebut mendongkrak saham Facebook hingga 15% beberapa jam setelah diperdagangkan. Saham Facebook nilainya melonjak hampir dua kali lipat sejak Juli ketika jejaring sosial dunia maya itu mengumumkan lonjakan pendapatan iklan mobile mereka.

Perusahaan tersebut terus mendorong akses para Facebooker melalui perangkat mobile. Kini, 874 juta dari lebih dari satu miliar pengguna situs tersebut mengaksesnya melalui perangkat telefon seluler mereka. Zuckerburg pun menyebut Facebook sebagai "perusahaan mobile".

"Ini sungguh sinyal luar biasa bagaimana Facebook tumbuh sebagai perusahaan," katanya sebagaimana dikutip BBC.

Dengan tumbuhnya pengguna yang mengakses via handphone, Facebook pun bisa menggaet lebih banyak iklan perangkat mobile. Menurut perusahaan riset firm eMarketer, pangsa pasar iklan mobile Facebook di Amerika Serikat meningkat dari 9% tahun lalu menjadi 14,9% tahun ini. Namun, Google masih merajai dengan pangsa pasar mencapai hampir separoh dari belanja iklan seluler di AS.

Pendapatan Facebook dari iklan perangkat seluler pada kwartal ketiga 2013 mencapai sekira US$880 juta (Rp 9,879 triliun), naik dari US$150 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, pertumbuhan jumlah pengguna Facebook di AS dan Kanada melambat secara dramatis. Perlambatan ini cukup signifikan mempengaruhi pendapatan perusahaan mengingat situs jejaring sosial itu mengantongi US$4,19 per pengguna di kedua negara tersebut. Bandingkan dengan pendapatan dari pengguna dari kawasan lain yang tumbuh pesat seperti Asia yang besarannya hanya US$0,74 per pengguna.