Headlines News :
Home » , » Tradisi "Otonan" Kian Terpinggirkan Oleh Ulang Tahun

Tradisi "Otonan" Kian Terpinggirkan Oleh Ulang Tahun

Written By Unknown on Thursday, September 25, 2014 | 7:50 PM

DUMAI - Tradisi otonan kini kian terpinggirkan oleh hari ulang tahun karena anak-anak Bali Hindu relatif lebih suka merayakan hari ulang tahun daripada otononan. Padahal, ulang tahun bukanlah tradisi Bali. Tradisi perayaan hari kelahiran asli Bali yakni otonan merupakan tradisi yang sarat nilai-nilai spiritual.

Ketika anak kecil di upacarai Otonan (www.pranayogaphoto.com)
Memang cukup banyak keluarga Bali kini yang bersikap "standar ganda" dalam menyikapi perayaan hari kelahiran anak-anaknya. Mereka menggelar perayaan ultah seperti lazimnya orang-orang modern kini, tetapi sebagai orang Bali tetap juga melaksanakan upacara otonan.

Sejatinya tidak masalah jika umat Hindu melaksanakan ulang tahun meskipun ulang tahun merupakan tradisi Hindu atau tradisi Bali. Namun, perayaan hari kelahiran dalam konsep Hindu yakni otonan jangan sampai dilupakan.

Otonan tidak selalu harus besar, sejatinya. Sederhana juga tidak apa-apa. Boleh juga otonan itu hanya diisi dengan persembahyangan saja. Yang terpenting, dalam otonan kita ingat apa tujuan dan makna kita hidup di dunia ini.

Mulai dilupakannya otonan oleh banyak keluarga Bali ketika orang Bali mulai tidak tahu tentang kalender Bali. Pasalnya, penentuan otonan tidak sama dengan penentuan hari ulang tahun yang berdasarkan tanggal, bulan dan tahun kelahiran menurut kalender Masehi yang gampang diingat. Penentuan otonan berdasarkan hari (rahina), terutama berkaitan dengan hari yang bersiklus tujuh (saptawara), hari yang bersiklus lima (pancawara), serta wuku. Karena itu, hari lahir gaya Bali jatuh saban 210 hari. Inilah yang bagi keluarga Bali yang tidak memahami soal kalender Bali menjadi kendala tersendiri untuk menentukan hari otonan.

Anak sedang melaksanakan upacara Otonan (www.topholidaysbali.com)

Selain itu, perayaan otonan tidak bisa seperti ulang tahun. Jika ulang tahun bisa dilakukan di luar seperti di hotel, restoran dan tempat lainnya, kalau otonan mesti dilaksanakan di rumah.  Apalagi kini banyak hotel dan restoran yang menawarkan paket-paket khusus perayaan ulang tahun lengkap dengan segala pernak-perniknya. Ulang tahun jadi terasa lebih meriah.

Merayakan ulang tahun juga terkesan sebagai cerminan manusia modern. Banyak yang merasa sebagai keluarga modern dengan merayakan ulang tahun anak-anaknya.  Itu tidak masalah, asalkan tetap ingat otonan. Bila pun dilaksanakan ulang tahun, tetap isi dengan penanaman nilai-nilai agama Hindu.


Semoga saja umat Hindu lebih melaksanakan tradisi otonan ini dan generasi Hindu mampu dapat melestarikan tradisi otonan agar anak cucu kita di masa mendatang dapat merasakannya dan lestari secara turun menurun.

Share this post :

Post Comment

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2015. Hindu Damai - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger
UA-51305274-1