Banten Upakara (dharmavada.wordpress.com) |
DUMAI- Setelah merayakan Hari Raya Galungan,
tepatnya lima hari setelah Galungan pada hari Soma Kliwon wuku Kuningan,
dinamakan hari Pemacekan Agung. Secara etimogi “Pemacekan” berarti ‘saat menancapkan sesuatu’ dan kata Agung berarti ‘besar, mulia, utama’.
Secara filosofis "Pemacekan Agung" mengandung makna, bahwasanya hari ini manusia
diingatkan agar ‘kemenangan’ yang telah ia peroleh melalui pertempuran melawan
adharma dijadikan sebagai ‘tonggak’ kebangkitan kesadaran diri, sebagai
‘pengukuhan’ komitmen untuk selalu menjaga martabat kemanusiaan, dan
menghindarkan diri dari ‘momo angkara’.
Dalam lontar Dharma Kahuripan disebutkan: “Pamacekan
Agung nga, panincepan ikang angga sarira maka sadhanang tapasya ring Sanghyang
Dharma” Artinya: Pemacekan Agung, namanya demikian adalah pemusatan
diri dengan sarana tapa kepada Sanghyang Dharma.
Pemacekan Agung adalah sebuah ‘tapasya’ atau janji diri untuk selalu mengedepankan dharma dalam
setiap tindak-tanduk kita mengisi hidup-sehingga kemenangan yang telah kita
raih tidak tersapu oleh godaan ahamkara.
Pemacekan Agung juga merupakan saat dimana
panji-panji dharma ditanjapkan, dan ditegakkan sehingga semua bentuk musuh baik
yang berasal dari luar diri, pun yang bersumber dari dalam diri tidak memiliki
kesempatan dan kekuatan melemahkan jati diri kita sebagai manusia (manusa sane masesana).
Pada hari ini umat menancapkan dan meneguhkan
tekadnya kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam menghadapi dan mengarungi
kehidupan selanjutnya dengan senantiasa berjalan dalam koridor dharma. Pada
hari ini dibeberapa wilayah dibali dilakukan persembahyangan dengan sarana raka
ajengan tipat pesor sebagai rasa syukur dan sujud bakti kehadapanNya.
Post Comment
+ komentar + 2 komentar
Kumpulan Arti Mimpi Tentang BH Dalam Togel Terlengkap
Tafsir Mimpi Togel
Kumpulan Tafsir Arti Mimpi Paling Jitu Dan Akurat
Tafsir Arti Mimpi
Post a Comment