Jokowi dan Prabowo berjabat tangan (harianterbit.com) |
JAKARTA, DUMAI- Menjelang mendekati Pemilu
Legislatif (Pileg) dan Pilpres 2014, bakal calon presiden (capres) dari PDIP
Joko Widodo (Jokowi) terus menjadi sorot perhatian. Bahkan belakangan ini
Jokowi selalu terkena serangan bulan-bulanan dari Ketua Dewan Pembina Partai
Gerindra, Prabowo Subianto.
Pakar Komunikasi Politik Tjipta Lesmana membenarkan
jika dalam situasi politik saat ini memang muncul opini tentang adanya dalang
dan wayang capres di Pemilu 2014. Namun dia sangat menyayangkan sikap yang
diperlihatkan oleh Prabowo.
"Saya yakin istilah dalang dan wayang ini
muncul gara-gara Prabowo, yang mengatakan Jokowi capres boneka dan lain-lain.
Apakah Jokowi boneka? Menurut saya terlalu sadis pernyataan Prabowo itu,"
kata Tjipta di Diskusi Polemik Sindo Trijaya Fm 'Siapa dalang dan wayang capres
2014' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, seperti dilansir merdeka.com, Sabtu (29/3).
Tjipta menyayangkan Prabowo karena terlalu sakit
hati lantaran Megawati akhirnya meresmikan Jokowi sebagai capres dari partai
merah itu. Lalu kemudian terkesan Prabowo menuduh Jokowi sebagai capres
bonekanya PDIP.
"Tuduhan ini sadis, saya kira Jokowi nggak bisa
lah dituding jadi boneka. Siapapun nanti, misalnya kalau ada capres dari
Demokrat kan bisa saja disebut boneka dari SBY," ujarnya.
Tjipta pun berharap Prabowo agar bisa melakukan
kampanye dengan cara yang baik, bukan dengan cara menjatuhkan orang-orang
politik yang dianggapnya sebagai saingan.
"Jangan hantam sini hantam sana. sekali lagi
saya katakan kalau kampanyenya seperti itu tidak efektif. Dia berarti harus
belajar komunikasi politik dulu dengan Tjipta Lesmana," imbuh dia.
Post Comment
+ komentar + 1 komentar
Benar yang di katakan prof.Tjipta...sebagai elit parpol seharusnya elegant dalam komunikasi.. apalagi untuk menyerang lawan politiknya...
Post a Comment