Buah Mengkudu (solopos.com) |
Anda sakit maag? Jangan buru-buru membeli obat
kemasan. Ada baiknya Anda memetik buah tibah (bahasa Bali) atau mengkudu
(Morinda Citrifolia L) yang ada di pekarangan atau kebun. Jika tidak, Anda bisa
membelinya di pasar-pasar tradisional.
Mengkudu memang salah satu buah yang memiliki khasiat
obat mujarab. Lontar Taru Premana menyebut daun, buah dan akar tibah berkhasiat
dumelada (sedang). Maag adalah salah satu sakit yang bisa disembuhkan dengan
buah ini.
Cara mengolahnya ada tiga. Cara pertama, ambil buah Mengkudu yang sudah tua sebanyak tujuh buah dicampur dengan adas pulawaras lima
biji, kedaung tunggal tiga biji kemudian diongseng atau nyahnyah. Setelah itu,
semua ramuan ditumbuk. Airnya disaring, baru diminum.
Cara kedua, ambil dua atau tiga buah Mengkudu yang
sudah masak. Selanjutnya diremas-remas diisi dengan garam serta cuka
secukupnya. Disi juga lombok seperti membuat rujak cair. Isi air secukupnya
kemudian diminum. Ini juga baik untuk obat kelelahan.
Masih untuk mengobati sakit maag, ada cara yang
ketiga. Buah Mengkudu, kerikan kulit jeruk, rimpang kunir digerus halus.
Selanjutnya disaring dan diisi madu. Air saringannya itulah yang diminum.
Selain untuk mengobati sakit maag, Mengkudu juga dapat
digunakan untuk menurunkan darah tinggi. Menurut Dra. I Gusti Segatri Putra
dalam buku Taru Premana: Khasiat Tanaman untuk Obat Tradisional, cara
pengolahanya, ambil beberapa buah Mengkudu yang sudah masak, kemudian
diremas-remas, diisi dengan air matang secukupnya. Setelah itu disaring airnya
untuk kemudian diminum. Dianjurkan diminum dua kali sehari.
Ada juga khasiat lain dari Mengkudu yakni mengobati
penyakit bayi kejang (stuip, tetanus). Seperti ditulis Prof. Dr. I Gusti Ngurah
Nala dalam buku Usada Bali, bahan-bahan yang dibutuhkan hanyalah buah mengkudu
dan garam. Caranya, buah Mengkudu dibelah dua. Isi belahan itu kemudian
ditekan-tekankan pada garam hingga akhirnya garam larut ke dalam isi belahan
buah. Isi belahan buah Mengkudu itulah yang kemudian dioleskan pada mulut atau
bibir bayi.
Selain untuk obat, Mengkudu juga kerap dimanfaatkan
untuk kelengkapan upakara (seaji) saat upacara ngaben, khususnya upacara
papegatan, caru loloh segara agung, bhuta yadnya dan lainnya.
Mengkudu tergolong habitus pohon dengan tinggi 4-8
meter. Batangnya bekayu bulat dan kulit kasar. Percabangannya monopodial,
berdaun tunggal bulat telor dengan ujung meruncing tepi rata. Bunganya majemuk
dengan bentuk bongkol bertangkai. Buah bongkol permukaan tidak teratur,
berdaging dengan panjang 5-10 cm dan berwarna hijau kekuningan.
Mengkudu memiliki adaptasi yang luas terhadap kondisi
lingkungan. Pohon Mengkudu dapat tumbuh pada daerah dengan ketinggian 0-700 meter
di atas permukaan laut.
Source : http://www.balisaja.com/2011/03/tibah-mengkudu-obat-maag-dan-darah.html
Source : http://www.balisaja.com/2011/03/tibah-mengkudu-obat-maag-dan-darah.html
Post Comment
Post a Comment