Headlines News :
Home » , , » Sejarah dan Profil Pura Samuantiga

Sejarah dan Profil Pura Samuantiga

Written By Unknown on Monday, May 12, 2014 | 7:21 AM

Pura Samuantiga (www.wisatadewata.com )
DUMAI- Pura Samuantiga merupakan tempat pemujaan yang dikondisikan menjadi salah satu media pemujaan sebagai bentuk manifestasi umat Hindu kepada kekuatan alam dan nenek moyang. Pura ini terletak di Desa Bedulu, Blahbatu, Kabupaten Gianyar Bali.

Lingkungan disekitar pura masih tampak alami, di depan pura berdiri bangunan mandala wisata yang diperuntukkan sebagai sarana penunjang aktifitas budaya seperti pameran dan pertunjukkan kesenian Bali, sehingga dapat mendukung keserasian dan kemegahan Pura Samuantiga. Disekitar pura tumbuh pohon-pohon besar yaitu; Beringin, Pole dan pohon lainnya yang rindang bagaikan payung yang menaungi pura. Dalam kegiatannya Pura Samuantiga mempunyai banyak upacara ritual keagamaan, yang dalam pelaksanaan rangkaian ritual tersebut dilengkapi dengan pertunjukkan beberapa tarian, diantaranya: Nampyong, Nganten, Siat Sampian, Sanghyang Jaran Menginjak Bara, Mapalengkungan, Siat Pajeng, Pendet dan Bale Pegat yangmana kesemuanya itu dimaksudkan untuk membersihkan diri.

Pura Samuantiga terdiri atas tujuh halaman atau mandala dengan perbedaan ketinggian tempat yang menurut keyakinan umat Hindu, makin tinggi suatu tempat maka tingkat kesuciaannya makin tinggi pula. Adapun ketujuh halaman tersebut adalah sebagai berikut :      
     1.      Mandala Jaba
     2.      Mandala Penataran Agung
     3.      Mandala Duur Delod
     4.      Mandala Beten Kangin
     5.      Mandala Batan Manggis  
     6.      Mandala Samenggen
     7.      Mandala Jeroan

Dimana pada masing masing mandala terdapat bangunan tempat pemujaan atau pelinggih. Menurut sejarah, Pura Samuantiga dibuat pada abad ke-X, yang mana pada saat itu setiap kerajaan harus memiliki tiga pura utama sehingga dibangunlah Pura Tirta Empul di Tampaksiring,Pura Penataran atau Pura Samuantiga yang terletak di pusat kerajaan serta Pura Segara.Sedangkan kata Samuantiga itu sendiri berasal dari gabungan kata “Samuhan” atau “Samuh” yang berarti “pertemuan atau rapat”, dan tiga mampunyai arti “dihadiri oleh tiga pihak” jadi secara keseluruhan Samuantiga adalah pertemuan yang dihadiri oleh tiga  pihak atau tiga kelompok. Dalam lontar Dewa Purana Bangsul, disebutkan pada masa itu terdapat kahyangan atau tempat suci yang bernama Kahyangan Samuantiga sebagai tempat Dewa Dewata, Batara Batari dan bagi para Resi yang semuanya mengikuti musyawarah hingga akhirnya tersebutlah Pura Samuantiga. Pada masa kerajaan Udayana Warmadewa dan Gunapryadarmapatni (989-1011 M), sering terjadi pertikaian sekte keagamaan di masyarakat Bali kuno.

Saat itu sekte Siwa Sedanta adalah sekte yang sangat dominan dimana sekte ini beranggapan bahwa dewa yang mereka sembah adalah dewa utama sedangkan yang lain lebih rendah dari dewa mereka sehingga hal ini menimbulkan sebuah konflik dalam kehidupan sosial keagamaan. Untuk mengatasi hal ini, Mpu Kuturan membuat suatu konsep Trimurti guna menyatukan semua sekte dimana dalam konsep tersebut terdapat tiga dewa utama yaitu: Dewa Brahma, Dewa Wisnu dan Dewa Siwa. Konsep inipun berlanjut dengan diterapkannya pola pendirian Desa Pakraman ( desa dengan pendirian tiga pura) yaitu; Pura Desa, Pura Puseh dan Pura Dalem, sedang bagi setiap keluarga diterapkan pembangunan Sangah Kemulan Rong. Konsep Trimurti masih terpakai sampai saat ini.

Dengan dijadikannya Pura Samuantiga sebagai Situs Cagar Budaya, membuat pura ini ramai dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun luar negeri. Oleh karena itu untuk kenyamanan pengunjung maka dibuatlah beberapa fasilitas di objek wisata ini, yaitu: adanya warung-warung makanan dan minuman, serta area parkir yang cukup luas. Adapun mata pencaharian masyarakat sekitar pura ini sebagian besar adalah petani dan pedagang yang berjualan disekitar lokasi Pura Samuantiga.


Waktu tempuh yang diperlukan ke pura ini lebih kurang 35 menit dan kira-kira 22 km perjalanan dari Kota Denpasar bila menggunakan kendaraan bermotor. Bila anda datang ke Bali, Pura Samuantiga ini bisa dijadikan salah satu tempat yang harus anda kunjungi.

Share this post :

Post Comment

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2015. Hindu Damai - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger
UA-51305274-1