SEATTLE, DUMAI - Sebuah
kuil Hindu telah dirusak dengan pesan kebencian dan simbol sakral “Swastika” disemprot dengan cat di dinding di negara bagian Seattle, Washington, Amerika Serikat (AS). Insiden
terbaru ini, telah
mengejutkan masyarakat menjelang festival Maha Shivaratri.
Insiden
itu terjadi ketika penjahat tak dikenal menyemprot Swastika, menge-cat-nya dengan bertuliskan
"Get Out" pada salah satu dinding candi di kota Seattle. Ini adalah salah satu
candi Hindu terbesar di seluruh North West.
Departemen
Snohomish County Sheriff sedang menyelidiki insiden tersebut, karena dianggap sebagai
pelecehan berbahaya.
"Hal
semacam ini seharusnya tidak terjadi di Amerika Serikat. Siapa yang mengancam untuk keluar (pengusiran)? Ini adalah
bangsa imigran," kata Ketua
Dewan
Wali
Candi Hindu dan Pusat Kebudayaan, Bothell, Washington, Nitya
Niranjan seperti dilansir huffingtonpost.in , Sabtu (21/2).
Saat
ini candi yang menjadi Vandalisme
tersebut sedang merayakan Maha Shivaratri, festival yang
didedikasikan untuk dewa Siwa.
Niranjan
mengatakan,
beberapa jenis lukisan juga disemprotkan (vandalisme) di dinding
luar candi beberapa tahun yang lalu, tetapi aksi tak bertanggung jawab tersebut tidak dilaporkan ke
penegak hukum.
"Kami
tidak tahu, siapa yang melakukannya," kata Niranjan.
Sementara
itu, Candi
telah ada selama hampir dua dekade, pembangunan tahap kedua bangunan saat ini
mulai baru-baru ini.
The
Hindu American Foundation (HAF) mengutuk insiden itu. "kejahatan ini, terjadi
sebelum festival Hindu,
harus ada perhatian
khusus dari penegak hukum," kata Direktur Pemerintah Yayasan Hindu Amerika, Jay
Kansara.
"Kami
didorong untuk melakukan
penyelidikan menyeluruh berkelanjutan dari Bothell Kepolisian Kota. HAF akan
terus terlibat melalui komunitas lokal dengan kota, negara, dan pejabat federal
sampai pelaku dibawa ke pengadilan," tegas Kansara.
Akhir-akhir
ini telah terjadi peningkatan insiden vandalisme candi Hindu di AS termasuk
salah satu di Loudoun County, Virginia dan Monroe, Georgia tahun lalu.
Pada
1 Januari 2015, Departemen Kehakiman memerintahkan segala bentuk pelaporan
kejahatan untuk memasukkan kategori anti-Hindu di bawah kemungkinan motif
kejahatan kebencian.
"Rumah
ibadah adalah tempat di mana orang-orang harus bisa aman, damai, dan
terinspirasi untuk melayani orang lain," ujar Padma Kuppa, anggota dewan HAF.
"Sebaliknya,
vandalisme candi Hindu di Seattle dan pembakaran sebuah masjid di Houston pekan
terakhir menghasut ketakutan dan mengakibatkan ketidakpercayaan antara
masyarakat," jelasnya.
Post Comment
Post a Comment