Headlines News :
Home » , » Umat Hindu di Yogyakarta Maknai Hari Raya Galungan Sebagai Bentuk Introspeksi Diri

Umat Hindu di Yogyakarta Maknai Hari Raya Galungan Sebagai Bentuk Introspeksi Diri

Written By Unknown on Wednesday, December 17, 2014 | 6:06 PM

YOGYAKARTA, DUMAI – Hari Raya Galungan yang jatuh pada hari ini, Rabu (17/12) dimaknai oleh umat Hindu di Yogyakarta sebagai bentuk introspeksi diri. Hal tersebut diungkapkan oleh Agung Surya Hadi dari Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) DIY. 
Ilustrasi (jogja.tribunnews.com)
Ditemui wartawan di Pura Jagat Nata, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, Rabu (17/12) siang,  Agung Surya mengatakan bahwa Galungan memiliki makna introspeksi bagi umat Hindu. Menurutnya, masyarakat Hindu diajak untuk mengamati diri dan menilai perbuatan yang dilakukan selama 6 bulan terakhir.

"Galungan diperingati setiap 6 bulan sekali dan merupakan bentuk kemenangan Dharma yang berarti kebaikan melawan Adharma yang berarti kejahatan. Dengan kata lain, Galungan ini merupakan bentuk introspeksi masyarakat Hindu terhadap perbuatan yang telah dilakukan selama 6 bulan ini," jelasnya seperti dilansir krjogja.com, Rabu (17/12).

Menurutnya, tiga dasar bagi umat Hindu harus selalu dijunjung tinggi. "Tri Kaya Parisudha harus selalu dikedepankan di dalam diri setiap umat yaitu berpikir baik, berkata baik dan berbuat baik," lanjutnya.

Senada dengan Agung Surya, Putu Panji Sudira yang merupakan Walaka Hindu DIY mengungkapkan bahwa yang tak kalah penting bagi umat Hindu adalah sebuah rekonstruksi diri. Menurutnya memperbaiki diri setelah apa yang diperbuat sehari-hari merupakan hal yang penting bagi umat.
  
"Intinya adalah sebuah rekonstruksi diri masing-masing individu karena perbuatan sehari-hari merupakan sebuah perjuangan. Di hari Galungan inilah kemudian warga menyadari apakah Dharma yang diperbuat lebih banyak dari Adharma," jelasnya.

Menurutnya, jumlah masyarakat Hindu di Yogyakarta ini mencapai jumlah kurang lebih 500.000 orang. Bagi umat Hindu menurutnya yang terpenting adalah spirit yang mencerahkan.

"Kita sebagai umat beragama seharusnya bisa lebih memaknai spirit yang mencerahkan dalam beragama. Oleh karena itu hendaknya kita beragama bukan hanya sebagai syarat saja namun menemukan spirit hidup yang mencerahkan," tambahnya
Share this post :

Post Comment

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2015. Hindu Damai - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger
UA-51305274-1