BANGLI, DUMAI –
Demi upaya mencegah adanya bencana yang kemungkinan melanda Bali, pengempon
Pura Ulun Danu Batus, Bangli, Minggu (21/12) lalu menggelar upacara Bumi Sudha. Upacara dipimpin pemangku
setempat, disaksikan Jero Gede Batur Alitan, Jero Gede Batur Duuran, Wakil
Gubernur Bali Drs Ketut Sudikerta, beserta rombongan SKPD Pemprov Bali.
Ilustrasi (www.tanpakendali.com)
Menurut
Jero Gede Batur Alitan, upacara Bumi
Sudha merupakan upacara pembersihan bumi dari kemungkinan adanya bencana
yang bisa saja melanda Bali. Hal ini ditandai dengan munculnya beberapa
fenomena yang terjadi khususnya di tiga pura yang menjadi penunjang utama
kesakralan utama pulau Bali.
Jero
Gede menyebutkan di Pura Lempuyang, Karangasem yang beberapa kali menelan
korban pemedeknya, karena digigit kera yang menghuni kawasan Lempuyang.
Demikian pula di Pura Besakih, Karangasem, yang sempat terjadi penusukan hingga
darah manusia menetes di pura yang disucikan tersebut.
“Khusus
untuk pura Batur, kami sempat dilecehkan oleh seorang warga desa tetangga,
melalui media sosial facebook yang
kemudian berujung laporan ke polisi,” tutur Jero seperti dilansir Beritadewata.com, Rabu (24/12).
Karena
kasus itulah, Jero Gede Batur Alitan setelah berkoordinasi dengan PHDI dan MUDP
(Majelis Utama Desa Pakraman) Provinsi Bali, sepakat menggelar Bumi Sudha di
Pura Ulun Danu Batur. Selain di Ulun Danu Batur, upacara serupa juga digelar di
Pura Lempuyang, Pura Besakih dan Pura Watu Klotok.
Dengan
digelarnya Bumi Sudha, tambah Jero Gede Batur, diharapkan terjadi harmonisasi
di dunia, sehingga Bali bisa terhindar dari bencana. Hal ini menjadi antisipasi
umat yang percaya dengan kekuatan Ida Sang Hyang Widi Wasa.
Post Comment
Post a Comment