OSLO, DUMAI
- Nobel Perdamaian ahun 2014 ini jatuh pada dua aktivis hak-hak anak dari
Pakistan dan India, Malala Yousafzai dan Kailash Satyarthi. Thorbjorn Jagland,
ketua Komite Panitia Nobel, mengatakan keduanya layak menerima Nobel Perdamaian
2014 berkat peran mereka mendorong anak-anak muda ke sekolah.
Keduanya
menjadi ikon penting Hindu dan Muslim (India dan Pakistan) untuk bergabung dalam
satu pendidikan serta perjuangan melawan ektremisme (www.pikiran-rakyat.com)
Malala
Yousafzai ditembak oleh seorang pria bersenjata Taliban dari jarak dekat,
ketika dia bepergian dengan bus ke sekolah pada 9 Oktober 2013. Ia menjadi
target Taliban karena mengkampanyekan pendidikan anak perempuan. Ia pun dirawat
di Inggris dan mendapat perawatan intensif.
Dia
telah menjadi simbol yang diakui dunia internasional karena menentang usaha Taliban
untuk menolak pendidikan perempuan dan melawan ekstremisme agama di sebuah
negara dimana hak-hak perempuan sering dilanggar.
Satyarthi,
kini berusia 60 tahun, menunjukan keberanian mengelar demonstrasi damai
menentang eksploitasi anak-anak untuk kepentingan finansial.
"Komite
Nobel menganggap keduanya sebagai ikon penting Muslim dan Hindu, Pakistan dan
India, untuk bergabung dalam satu pendidikan sertau perjuangan melawan
ektremisme," ujar Jagland seperti dilansir Jaringnews.com , Sabtu (11/10).
Komite
juga mengatakan, mereka mengakui bahwa karya Satyarthi memimpin berbagai bentuk
protes dan demonstrasi, yang semuanya hadir secara damai dan berfokus pada
beragam eksploitasi terhadap anak demi keuntungan finansial.
Keduanya
akan berbagi hadiah sebesar 1,1 juta dolar AS, dan akan naik panggung bersama
saat penganugerahan.
Post Comment
Post a Comment