Headlines News :
Home » , , , » Menelisik Candi Tempat Meditasi Raja Jawa di Nusantara [Part 1]

Menelisik Candi Tempat Meditasi Raja Jawa di Nusantara [Part 1]

Written By Unknown on Thursday, September 11, 2014 | 2:10 PM

MALANG, DUMAI - Sebuah “Pasraman”, tempat belajar ilmu agama bagi umat Hindu yang dipimpin oleh Sang Hyang Aji Pasupati, maha guru dari para resi, raja, mpu dan tokoh agama Hindu pada zaman kerjaan Majapahit berada di Kabupaten Malang, Jawa Timur, tepatnya di Dusun Sukorejo, Desa Mulyoasri.

(Kompas.com) 
 Reruntuhan Candi Jejawar, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang diyakini oleh umat Hindu sebagai tempat suci para leluhur raja-raja dan maha resi serta Mpu yang membabad tanah jawa.


Untuk sampai ke lokasi pasraman ini, harus menempuh perjalanan kurang lebih empat jam, dengan menggunakan sepeda motor, dengan kondisi jalan tak beraspal. Lokasinya, tepat di lereng Gunung Semeru, hanya empat kilometer ke puncak gunung tertinggi di Jawa itu.

Di area 'pasraman' tersebut, ditemukan reruntuhan candi yang kini diberi nama Candi Jejawar. Selain itu pada tahun 1982 lalu, juga telah ditemukan Arca Dwarapala, yang kini sudah berada di Museum Trowulan.

"Keberadaan reruntuhan bangunan 'pasraman' ini masih belum diketahui tahunnya. Masih perlu penelitian lebih lanjut," kata seorang arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Jawa Timur, Danang Wahyu Utomo, yang ditemui saat acara peletakan batu pertama pemugaran pura Majapahit di area 'pasraman' seperti dilansir Kompas.com, Kamis (11/9).

Menurut Danang, dia hanya bisa mengomparasi gaya pahatannya, yang terlihat identik dengan masa kerjaan Majapahit di abad ke 13.

"Sebenarnya ini bukan candi. Tapi, batur (lantai dasar bangunan) yang di atasnya ada bangunan kayu, seperti pendapa, yang menjadi tempat istirahat," kata dia.

Danang menduga, area 'pasraman' yang kini diyakini umat Hindu adalah tempat semedinya para resi, mpu dan leluhur para raja di Jawa itu, masih masuk halaman dua.

"Jika ada area seperti ini, menurut saya ada tiga tahap lokasi. Halaman luar, dalam dan tengah. Halaman tengah itu adalah bangunan suci," kata dia.

Hanya, kata Danang, di area 'pasraman' tersebut belum ditemukan secara pasti, di mana tempat suci tersebut. "Kemungkinan tempat suci itu, di tempat yang paling tinggi. Yang ada saat ini, baru pintu masuk ke tempat suci itu," kata dia.

Biasanya, reruntuhan batur atau lantai dasar itu adalah gapura sebagai pintu masuk tempat suci. "Karenanya, sekali lagi memang butuh penelitian lebih lanjut di area 'pasraman' Sang Hyang Aji Pasupati ini," kata dia lagi.


Harus dicari data lebih detail, mulai dari batas pagar hingga bangunan di dalam. "Sekarang masih memetakan dan melakukan zonasi. Lahan mana yang inti dan zona penyangga," ungkap Danang.



Share this post :

Post Comment

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2015. Hindu Damai - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger
UA-51305274-1