Ilustrasi Ebook (beritabali.com) |
DENPASAR, DUMAI- Seiring dengan perkembangan jaman
yang semakin modern, Provinsi Bali kini meluncurkan cerita rakyat Nusantara
yang dipublikasikan melalui Qbaca dalam bentuk eBook.
Dari 1001 buku digital cerita rakyat Nusantara yang ada, Bali memberikan kontribusi
terbanyak.
Cerita rakyat dalam 1001 buku digital cerita
Nusantara itu disponsori oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom). Executive
General Manager Divisi Solution Convegence PT Telkom, Achmad Sugiarto
menyatakan pihaknya kini tengah berupaya mengumpulkan cerita rakyat Nusantara
yang dipublikasikan melalui Qbaca dalam bentuk eBook.
"Saat ini sebanayak 300-an buku yang sudah
dipublikasikan. Itu bisa diakses secara gratis. Bali penyumbang terbesar cerita
rakyat Nusantara itu," ujar Sugiarto di Denpasar seperti dilansir Beritabali.com, Jum’at (3/7).
Pria yang akrab disapa Anto ini mengaku dari hasil
koordinasi dengan Pemerintah Bali, ternyata Bali menyimpan hampir 1.000 judul
cerita rakyat. Ia melanjutkan, dalam eBook Qbaca ini terdapat cerita rakyat
dari seluruh provinsi di Indonesia.
"Semua cerita lokal dari Bali. Sudah 130 -an
buku yang dipublikasikan. Sementara 70 buku masih dalam proses aploud. Kami
bekerjasama dengan Ikatan Penerbit Indonesia. 34 provinsi di Indonesia ada
cerita rakyatnya," jelasnya.
Ia berharap dengan digitalisasi cerita rakyat ini
maka seluruh lapisan masyarakat mudah mengakses cerita rakyat dari berbagai
provinsi.
"Kita ingin orang mudah mengakses. Itu sebabnya
arsip konvensional didigitalkan. Apalagi dari pantauan kami, cerita rakyat di
perpustakaan hanya ada 1 buku, tidak ada soft copy-nya," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip
Daerah Provinsi Bali, Ni Luh Gede Haryani mengaku menyambut gembira apa yang
tengah dilakukan Telkom. Ia berharap agar anak-anak rajin membaca, tahu
perkembangan dunia, dan sehingga wawasan dan minat membaca warga meningkat.
"Ada 800 buku langka yang sudah kami kumpulkan.
607 akan segera dilounching cerita rakyat di Bali. Dan 153 sudah dilounching.
Sisanya masih menunggu persetujuan dan negosiasi dengan pihak keluarga penerbit
agar tak jadi masalah di kemudian hari," tandasnya.
Post Comment
Post a Comment