Bahan-Bahan Penjor yang dijual (nusapenidamedia.com) |
BADUNG, DUMAI- Menyambut Hari Raya Galungan dan
Kuningan bagi warga Bali jauh-jauh hari sudah melakukan persiapan untuk
menyambut hari raya yang jatuh tiap 210 hari tersebut. Penjor yang identik
dengan perayaan Galungan dan Kuningan juga tak luput dipersiapkan warga, karena
sebelum Galungan harus sudah ditancapkan oleh masing-masing warga.
Karenanya penjual bahan-bahan untuk perlengkapan
penjor diserbu oleh warga. Hal tersebut terlihat di sepanjang jalan Kapal,
Mengwi, Badung, Sabtu (17/5/2014). Karena Hari Raya Galungan sudah dekat,
Penjor sudah menjadi kelengkapan saat merayakan Galungan.
Seperti dilansir suluhbali.com, sebenarnya sekitar 2 minggu sebelum
Galungan para pedagang perlengkapan penjor di Kapal sudah menjajakan
bahan-bahan untuk membuat penjor. Termasuk bahan-bahan kelengkapan lain untuk
Galungan. Seperti bambu, ambu (daun enau muda untuk hiasan penjor), sanggah
untuk penjor, bakang-bakang (hiasan penjor), padi, gantung-gantungan, busung
(daun kelapa muda), termasuk kain putih-kuning denga aksara Ongkara, dll.
Bambu misalnya dibandrol dengan harga Rp 40 ribu
untuk bambu jenis tamblang, sedangkan bambu yang lebih besar dibandrol dengan
harga Rp 50 ribu. Ambu satu batang (muncuk) harganya Rp 30 ribu hingga Rp 40
ribu. Sedangkan gantung-gantungan (hiasan ujung penjor) harganya bervariasi,
tergantung besar dan panjangnya. Yang sedang atau biasa harganya Rp 25 ribu,
sedangkan yang lebih besar dan panjang bisa sampai diatas Rp 100 ribu.
Bakang-bakang atau hiasan untuk badan penjor juga harganya bervariasi,
rata-rata Rp 50 ribu, Rp 60 ribu keatas.
Menariknya sekarang warga yang akan membuat penjor
untuk merayakan Galungan sudah dimudahkan karena sudah ada yang menjual bahan
yang sudah jadi, semua bahan-bahan tersebut sudah tertata dan dibungkus rapi
dengan plastik. Jadi kalau warga yang tidak ingin repot-repot mencari bahan, yang
makin sulit sekarang ini, tinggal
membeli yang sudah jadi, di rumah hanya merangkai saja. Bahan-bahan membuat
penjor tersebut terbuat dari rontal, menggantikan bahan busung atau ambu (daun
enau muda) yang makin sulit dicari.
“Disamping lebih cerah warnanya, bahan penjor yang
terbuat dari rontal ini lebih awet pak, beda dengan bahan penjor dari ambu yang
cepat layu,” ungkap pedagang yang menjual bahan-bahan penjor di Kapal.
“Bahkan
sering para pembeli bilang kalau bahan-bahan ini dipakai samapai 2 kali, habis
Galungan dan Kuningan bisa disimpen. Nanti bisa dipakai lagi, asal nyimpennya
baik,” tambahnya berpromosi.
Post Comment
Post a Comment