Headlines News :
Home » , , , » Hari Raya Nyepi di Jakarta, Puasa Hingga Yadnya Suci

Hari Raya Nyepi di Jakarta, Puasa Hingga Yadnya Suci

Written By Unknown on Tuesday, April 1, 2014 | 7:29 AM

Umat Hindu sedang bersembahyang di Pura Aditya Jaya
JAKARTA, DUMAI- Umat Hindu di seluruh Indonesia merayakan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1936 yang jatuh hari ini, Senin 31 Maret 2014 kemarin. Mereka berdiam diri sambil mengevaluasi diri.

Aktivitas para umat Hindu dalam merayakan Nyepi ini beragam. Seperti dilansir Liputan6.com di Pura Adhitya Jaya Rawamangun, Jakarta Timur, berapa dari mereka ada yang tertidur di bale-bale khusus. Ada pula yang membaca Weda seraya mengevaluasi diri, dan beberapa ada yang lalu-lalang untuk bersembahyang.

"Puncaknya Hari Raya Nyepi sekarang. Seperti ini memang kegiatannya. Bahkan di Bali, seluruh umat Hindu jam siang seperti ini tidur. Rehat sehari dalam setahun merayakan Nyepi," kata Pedande Brahmacari Bhargawa, ditemui di Pura Adhitya Jaya Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (31/3/2014).

Menurut Brahmacari, Pura Adhitya Jaya ini merupakan pura terbesar se-DKI Jakarta. Selain itu pura ini juga merupakan pura tertua yang dibangun pada 1971.

"Paling besar di sini, luas bangunan kurang lebih 1 hektar dan paling tua 1971. Bangunan pura yang ke dua."


"Pura yang pertama di Cilincing. Tapi di Cilincing itu puranya sekaligus makam orang Hindu juga, kalau di sini hanya pura saja, tempat ibadah saja," jelas Brahmacari.

Yadnya Suci
Brahmacari menjelaskan, Minggu 30 Maret kemarin, sekitar pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB di pura ini telah dilaksanakan ritual Tawur Agung Kesange atau salah satu rangkaian prosesi sebelum Nyepi.

"Tawur Agung Kesange dipusatkan ke Pura Adhitya Jaya Rawamangun. Kemarin jam 10 pagi sampai 1 siang. Kurang lebih 5.000 umat Hindu menghadiri prosesi ini," kata Brahmacari.

Rangkaian Tawur Agung Kesange ini, lanjut Brahmacari, meliputi beberapa acara. Yang pertama, Melasti yang bermakna mensucikan simbol-simbol suci ke laut, dibersihkan untuk kesucian diri. "Melasti ini untuk di DKI sendiri dibuangnya ke laut Cilincing di Jakarta Utara."

Prosesi kedua, kata Brahmacari, yaitu Tawur Kesange merupakan korban suci kepada alam semesta. Prosesi ini merupakan bentuk kurban suci. Binatang-binatang yang dikurbankan (yadnya) antara lain kambing, ayam, dan anjing belang bungkem.

"Anjingnya lebih mahal dari kambing, karena anjing khusus dengan lidah berwarna hitam, bebek, angsa, babi, dan lain-lain. Rangkaian Nyepi itu kemarin, dan puncak acara Nyepi itu hari ini. Puncak sepi itu Nyepi itu sepi," tandas Brahmacari.
Share this post :

Post Comment

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2015. Hindu Damai - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger
UA-51305274-1