![]() |
Dewata Nawa Sanga |
DENPASAR, DUMAI- Maestro seni lukis asal Klungkung Nyoman
Gunarsa ikut berpartisipasi menyampaikan aspirasinya pada acara Simakrama
Gubernur Bali yang digelar di Gedung DPRD Provinsi Bali, Renon, Denpasar
tentang banyaknya pembahasan mengenai arca, yang akhir-akhir ini ramai
diperbincangkan, seperti dilansir Suluhbali.co,
Sabtu (22/2).
“Saya sebagai
Perupa dan Seniman menginginkan bagaimana caranya agar Bali ini dikunci dengan
apa yang telah menjadi filsafat Dewata Nawasanga,” ujarnya.
Ia meminta agar Bali dibuatkan arca atau monument
di empat lokasi atau penjuru, antara lain di Benoa yang merupakan arah selatan
dari Bali agar dibuatkan arca Brahma, di Bali utara atau Buleleng agar
dibuatkan arca Wisnu, di arah bagian timur yakni di Padang Bai agar dibuatkan
arca Siwa/iswara, dan Bali Bagian Barat yakni Gilimanuk agar dibuatkan arca
Mahadewa.
“Jadi ini sangat penting untuk masyarakat kita di
Bali yang mayoritas beragama hindu, karena disetiap arah diyakini memiliki Dewa
masing-masing ,” katanya.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyambut baik
pernyataan dari Nyoman Gunarsa tersebut.
“Menurut saya memang sangat perlu dilaksanakan,
bagaimana mengunci Bali dengan Dewata Nawasanga itu merupakan suatu hal yang
patut untuk kita tindak lanjuti, jadi saya sangat setuju akan hal tersebut,”
ujar Pastika.
Pastika juga menyampaikan hal tersebut harus
dibicarakan misalnya dengan diadakan seminar terlebih dahulu, dan meminta agar
Nyoman Gunarsa menjadi Nara Sumber dalam seminar tersebut dengan membawa konsep
dan lain sebagainya, agar pelaksanaan pembuatan arca tersebut dapat
ditindaklanjuti dengan cepat.
“Hal ini harus kita bahas dulu dan perlu kita
buatkan seminar karena ini juga kita akan mendengarkan pendapat dari banyak
orang karena menyangkut Bali dan bukan main-main karena menyangkut daripada
kepercayaan, jadi harus dibicarakan secara mendalam agar tidak serta-merta,”
jelasnya.
Post Comment
Post a Comment