Headlines News :
Home » » Pariwisata Syariah Mulai Berkembang di Bali

Pariwisata Syariah Mulai Berkembang di Bali

Written By Unknown on Tuesday, November 19, 2013 | 1:48 PM

Ilustrasi


JAKARTA, DUMAI- Tidak hanya industri jasa keuangan yang tengah mengembangkan konsep berbasis syariah, sektor pariwisata di dalam negeri juga ternyata akan dikembangkan dengan konsep syariah.

Wakil Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif Sapta Nirwana mengungkapkan, pariwisata syariah sudah mulai berkembang di Bali. Di pulau dewata sudah ada hotel syariah dan restoran syariah.


"Hotel syariah ada di Bali, itu kan berarti ada kliennya kemudian restoran, itu kan berarti ada kliennya termasuk dcost busana muslim terus juga spa, juga mulai berkembang," ujar Sapta usai pencanangan Gres di Silang Monas Jakarta seperti dilansir merdeka.com, Minggu (17/11).

Dia mengklaim pariwisata dengan konsep syariah sudah berhasil mendatangkan jutaan wisatawan. Karena itu Kemenparekraf berambisi mengembangkan fasilitas pendukung pariwisata syariah.

Namun, Sapta mengakui, batasan jenis wisatawan syariah atau bukan masih belum jelas. Tetapi, dilihat dari hotel dan restoran tempat mereka menginap, 1,2 juta wisatawan dimasukkan dalam pariwisata syariah.

"Wisatawan nusantara kalau kita ambil jumlahnya sekitar 80 persen berkontribusi terhadap wisata syariah," jelasnya.

Program pariwisata syariah akan terus dijalankan. Dia mencontohkan di era Presiden Gus Dur, beduk dapat menjadi religi ziarah yang bisa menarik minat wisatawan asing.

"Zaman Gus Dur saja bisa menembus wisatawan 2.000 untuk Sabtu-Minggu. Makanya, untuk saat ini bisa menembus 3.000 bahkan bisa 10.000 itu yang berkunjung. Itu kan potensi ekonomi, berkunjungnya satu jam dua jam itu kan makannya banyak," jelasnya.

Dari sisi pemasukan diakui cukup potensial. Sapta mencontohkan, pemasukan untuk pariwisata syariah bisa menembus Rp 1 triliun.

"Kalau Wisatawan mancanegara ambil saja dari 8 juta orang ada 20 persen yang Islam. Ada sekitar 1,2-1,5 juta orang, lalu dikali Rp 100.000 pengeluaran per hari, sudah USD 500 miliar," jelasnya.

Dilihat dari negaranya, wisatawan yang beragama muslim juga banyak datang dari China, Malaysia, Australia dan Eropa. Muslim tidak selalu identik dengan Arab.

Sapta menjelaskan, dalam aturan Keputusan Menteri (Kepmen) tentang pariwisata syariah, diberikan arahan untuk yang melaksanakan pariwisata juga mengaitkan perbankan. Pasalnya, ada proses pinjaman uang melalui asuransi syariah.

"Mau pergi dengan asuransi syariah, apa lembaga non bank juga ada," tegasnya.
Share this post :

Post Comment

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2015. Hindu Damai - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger
UA-51305274-1