 |
| Ilustrasi Mesin ATM |
JAKARTA,DUMAI- Dunia perbankan Indonesia kembali diterpa isu suap pengadaan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM), yang melibatkan perusahaan pemasok mesin ATM, Dieblod Inc asal Amerika.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo meminta pengawas bank berkoordinasi dengan bank-bank pelat merah, yang pejabatnya disebut-sebut menerima suap dari perusahaan pemasok mesin ATM, Dieblod Inc.
Agus juga meminta setiap bank mendalami informasi suap-menyuap tersebut. “Apakah terjadi gratifikasi, penyogokan, atau apa, kita mesti lihat dan siapa bank-banknya,” kata Agus di Jakarta, seperti dilansir Koran Tempo (25/10).
Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat memutuskan perusahaan Dieblod melanggar Undang-Undang Antikorupsi di luar Negeri. SEC memaparkan, dari 2005 sampai 2010, Diebold melalui anak usahanya di Indonesia menyediakan perjalanan wisata dan hiburan sebesar US$ 147 ribu untuk tiga pejabat bank BUMN, guna memuluskan kerja sama dengan Bank BUMN.
Atas suap tersebut, Dieblod terpaksa membayar denda US$ 25,2 juta serta menjalani penundaan kesepakatan tuntutan tiga tahun oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat. Penundaan dilakukan karena Dieblod melanggar Foregin Corrupt Practices Act.(KT).
Post Comment
Post a Comment