DENPASAR, DUMAI
– Perayaan Cap Go Meh di Bogor bukan hanya milik etnis Tionghoa, melainkan semua
etnis dan umat beragama yang ada di Kota Hujan ikut berpawai penuh kegembiraan.
Masyarakat bersatu tanpa ada jarak Suku, Agama, Ras dan antar golongan (SARA)
memang sangat indah.
Atraksi Barongsai saat perayaan
Cap Go Meh di Bogor (travel.detik.com)
Perayaan
tersebut berlangsung pada Kamis (6/3) sore hingga malam hari di sepanjang
kawasan Pecinan Bogor di Jl Suryakencana dan Jl Siliwangi. Presiden Jokowi
membuka perayaan Cap Go Meh di Vihara Dhanagun alias Kelenteng Ho Tek Bio pukul
17.00 WIB, namun masyarakat sudah membanjiri datang sejak pukul 15.00 WIB.
Sepanjang
jalan, masyarakat Tionghoa berbaur dengan warga Bogor lainnya. Titik keramaian
menyemut di Vihara Dhanagun, Gang Aut dan Vihara Dharmakaya.
"Pawai
begini diadakan lagi sejak zaman Presiden Gus Dur, sejak itu sampai sekarang
semakin ramai. Semua berkumpul bareng-bareng yang Tionghoa dan yang lainnya.
Orang Bogor mah guyub," ujar Rudy warga local seperti dikutip detik.com,
Jum’at (6/3).
Ketika
akhirnya pawai dimulai, kesan yang terlihat adalah kemajemukan dan keharmonisan
warga Bogor. Anggota TNI bermain marching band, umat Islam bersalawat sambil
membawa mobil hias replika masjid, umat
Hindu membawa ogoh-ogoh, warga Kalimantan di Bogor berbusana adat Dayak.
Saat
pawai warga Tionghoa, nuansa akulturasinya sungguh terasa. Panji-panji
kelenteng dibawa pria-pria berikat kepala Sunda ala Kabayan. Kelompok barongsai
membunyikan yel-yel tradisional ala para pengiring Jaipong Sunda. Peserta pawai
berbaju kampret hitam berdampingan dengan seragam-seragam kelompok barongsai.
"Di
sini kami semua menyampur. Warga Tionghoa dan bukan Tionghoa melebur semua.
Suryakencana ini daerah Bogor Suchi, Sunda China. Mau memecah-mecah kami, nggak
bisa," ucap Rudy yang berkumpul dengan teman-temannya.
Sejumlah
wisatawan asing tampak menikmati suasana. Jeprat! Jepret! Penggemar fotografi
pun asyik membidikan kamera. Karena ini daerah wisata kuliner, banyak
pengunjung yang memanfaatkan suasana sambil jajan.
Ketika
perayaan keagamaan sering menjadi isu sensitif di Tanah Air, rakyat Indonesia
harus belajar dari warga Bogor. Ritual Cap Go Meh tetap milik etnis Tionghoa,
namun kegembiraan pawai budayanya adalah milik semua orang.
Post Comment
Post a Comment