Headlines News :
Home » » Indahnya Rakyat Bersatu di Perayaan Cap Go Meh di Bogor, Barongsai dan Ogoh-Ogoh Ikut Meramaikan

Indahnya Rakyat Bersatu di Perayaan Cap Go Meh di Bogor, Barongsai dan Ogoh-Ogoh Ikut Meramaikan

Written By Unknown on Friday, March 6, 2015 | 10:39 AM

DENPASAR, DUMAI – Perayaan Cap Go Meh di Bogor bukan hanya milik etnis Tionghoa, melainkan semua etnis dan umat beragama yang ada di Kota Hujan ikut berpawai penuh kegembiraan. Masyarakat bersatu tanpa ada jarak Suku, Agama, Ras dan antar golongan (SARA) memang sangat indah.
Atraksi Barongsai saat perayaan Cap Go Meh di Bogor (travel.detik.com)
Perayaan tersebut berlangsung pada Kamis (6/3) sore hingga malam hari di sepanjang kawasan Pecinan Bogor di Jl Suryakencana dan Jl Siliwangi. Presiden Jokowi membuka perayaan Cap Go Meh di Vihara Dhanagun alias Kelenteng Ho Tek Bio pukul 17.00 WIB, namun masyarakat sudah membanjiri datang sejak pukul 15.00 WIB.

Sepanjang jalan, masyarakat Tionghoa berbaur dengan warga Bogor lainnya. Titik keramaian menyemut di Vihara Dhanagun, Gang Aut dan Vihara Dharmakaya.  

"Pawai begini diadakan lagi sejak zaman Presiden Gus Dur, sejak itu sampai sekarang semakin ramai. Semua berkumpul bareng-bareng yang Tionghoa dan yang lainnya. Orang Bogor mah guyub," ujar Rudy warga local seperti dikutip detik.com, Jum’at (6/3).

Ketika akhirnya pawai dimulai, kesan yang terlihat adalah kemajemukan dan keharmonisan warga Bogor. Anggota TNI bermain marching band, umat Islam bersalawat sambil membawa mobil hias replika masjid, umat Hindu membawa ogoh-ogoh, warga Kalimantan di Bogor berbusana adat Dayak. 

Saat pawai warga Tionghoa, nuansa akulturasinya sungguh terasa. Panji-panji kelenteng dibawa pria-pria berikat kepala Sunda ala Kabayan. Kelompok barongsai membunyikan yel-yel tradisional ala para pengiring Jaipong Sunda. Peserta pawai berbaju kampret hitam berdampingan dengan seragam-seragam kelompok barongsai.

"Di sini kami semua menyampur. Warga Tionghoa dan bukan Tionghoa melebur semua. Suryakencana ini daerah Bogor Suchi, Sunda China. Mau memecah-mecah kami, nggak bisa," ucap Rudy yang berkumpul dengan teman-temannya.

Sejumlah wisatawan asing tampak menikmati suasana. Jeprat! Jepret! Penggemar fotografi pun asyik membidikan kamera. Karena ini daerah wisata kuliner, banyak pengunjung yang memanfaatkan suasana sambil jajan.

Ketika perayaan keagamaan sering menjadi isu sensitif di Tanah Air, rakyat Indonesia harus belajar dari warga Bogor. Ritual Cap Go Meh tetap milik etnis Tionghoa, namun kegembiraan pawai budayanya adalah milik semua orang.  

Patut ditiru bagi semua rakyat Indonesia demi menjaga dan melestarikan kemajemukan bangsa.
Share this post :

Post Comment

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2015. Hindu Damai - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger
UA-51305274-1