DUMAI – Pada jaman kerajaan Mataram Hindu, banyak dikenal oleh
publik di Jawa
Tengah (Magelang dan sekitarnya) sekitar abad ke-8 masehi. Namun, orang tak
banyak tahu jika diakhir Mataram Hindu, yakni zaman Mpu Sindok kerajaan pindah
ke Jawa Timur tepatnya di Nganjuk Jawa Timur akibat adanya bencana.
Candi Lor di Nganjuk (marvelsip.blogspot.com)
Itu dapat dibuktikan sampai sekarang
masih bisa kita lihat, walau rusak berat namun masih bisa dibuktikan
keberadaannya yakni berupa bangunan candi yang lebih dikenal dengan Candi Lor.
Seperti dilansir merdeka.com, Minggu (8/3), geografis Candi Lor terletak di
Desa Candirejo Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, atau kira-kira 34
kilometer arah selatan dari pusat Kota Nganjuk.
Berdasarkan
bukti tertulis yang ditemukan di kompleks candi ini, dapat diketahui bahwa
Candi Lor didirikan oleh Mpu Sindok pada tahun 859 Caka atau 937 M, sebagai
tugu peringatan kemenangan Sindok atas musuhnya dari Melayu (Jambi).
Jika Anda ke
Kota Nganjuk dari arah Kediri melewati jalan tembus arah Guyangan, maka Anda
akan melihat Candi Lor. Meski telah rusak namun kesan mistisnya masih sangat
terlihat. Terletak di pinggir jalan menghadap ke barat wujudnya sudah tidak
berbentuk lagi alias sudah sangat rusak.
Hal ini
disebabkan usia bangunan yang memang sudah sangat tua yakni 10 abad lebih.
Apalagi bahan bangunan yang terbuat dari batu merah dan tumbuhnya pohon kepuh
di badan candi yang akar-akarnya mencengkram dan menghujam ke segala arah di
badan candi sebelah selatan.
Peneliti
Belanda Hoepermans menyebut pohon kepuh yang tumbuh dan mencengkram pohon sejak
tahun 1866. Secara geografis, Candi Lor berdiri di atas tanah seluas 42x39,40M=
1654 M2. Luas soubasemennya atau alasnya 12,40x11,50 M= 142,60 M dan tinggi
candi 9,30 M.
Peneliti
Belanda, N.J Krom berpendapat, bahwa Candi Lor itu awalnya bertingkat, dan
bersifat Siwais. Di dalam candi ini terdapat beberapa area, di antaranya Ganesa
dan Nandi.
Meski
keadaannya sudah rusak, jika Anda naik ke atas candi, dapatlah diperkirakan
bahwa candi ini dahulunya mempunyai ruang dalam yang berbentuk segi empat. Hal
ini terlihat adanya sudut siku-siku yang masih tampak di sudut timur laut ruang
dalam candi ini.
Sekarang
ini, di sebelah barat candi terdapat dua buah area yang semuanya tanpa kepala,
yang satu diperkirakan area Ganesa, dan yang lain Siwa Mahadewa. Di sebelah
barat area terdapat Lingga dan Yoni, yang keadaannya telah rusak. Di sebelah
baratnya lagi terdapat dua buah makam yang oleh penduduk diyakini sebagai makam
Yang Kerta dan Yang Kerti, abdi kinasih Mpu Sindok.
Jika benar
bahwa benda-benda tersebut asli dari Candi Lor, maka dapat disimpulkan bahwa
candi Lor bersifat Siwa.
Post Comment
Post a Comment