Ilustrasi |
PAKISAJI, DUMAI- Warga Dusun Karangtengah, Desa Gelanggang,
Kecamatan Pakisaji, memang beragama Hindu. Namun, nuansa Ramadan di kampung
tersebut sangat kental terasa.
Dari sudut Masjid Darussalam, Dusun Karangtengah,
Desa Gelanggang, Kecamatan Pakisaji, suara mengaji anak-anak terdengar merdu. Suara
itu berasal dari anak-anak TPQ Darussalam.
”TPQ ini berdiri sejak satu tahun lalu. Tidak ada
masalah, karena umat Hindu di sini sangat toleran. Begitu juga dengan umat
Islam,” kata Mulyono, 32, guru ngaji TPQ Darussalam kepada Radar Malang,
seperti dilansir jpnn.com, Kamis
(31/7)
Ternyata, di dusun ini, sepuluh hari sebelum Lebaran
tiba, umat Islam sudah mulai sibuk hantar makanan kepada para tetangga. Tidak
hanya bagi tetangga yang muslim, tapi juga bagi umat Hindu yang memang
mendominasi di dusun ini.
Salah satu rumah yang sibuk menyiapkan makanan kala
itu adalah rumah Bambang Sunyoto. Ketika itu, selain Tamiani, istri Bambang,
ada enam orang yang sibuk mempersiapkan makanan untuk dihantar ke para tetangga.
Jumlah tetangga yang dihantar makanan oleh Bambang
sebanyak 70 rumah. Menariknya, 36 rumah yang dituju merupakan rumah milik umat
Hindu. Bambang mengatakan, dihantarnya makanan kepada tetangga yang juga Hindu
ini agar kerukunan terpupuk sesama tetangga.
”Jadi, kita tidak pilih-pilih. Intinya, 70 rumah
terdekat kita kasih, dan setengahnya memang Hindu,” kata Bambang.
Mulyono, tokoh agama Islam di Dusun Karangtengah
mengatakan, saat Lebaran, memang mayoritas umat Hindu juga ikut silaturahmi.
Budaya mengunjungi inilah menurut Mulyono menjadikan Karangtengah selalu rukun.
”Coba Lebaran ini Anda ke sini, pasti ramai umat Hindu juga ikut ngelencer,”
jelasnya.
Yang dikatakan Mulyono tersebut dibenarkan oleh Mangku
Rudi Suhartono, tokoh agama Hindu. Menurutnya, dirinya dan sejumlah umat Hindu
di Karangtengah secara rutin mengunjungi rumah-rumah umat Islam saat Lebaran.
”Kita mengucapkan selamat pada mereka,” katanya.
Post Comment
Post a Comment