DUMAI
- Masyarakat
Bali khususnya pengguna sosial media atau netizen,
semakin kesal terhadap tayangan hiburan yang meliput dunia spiritual di salah
satu Stasiun Televisi Nasional.
Sebab, tayangan yang mengambil lokasi di beberapa tempat suci dan sakral itu
menimbulkan keresahan karena dinilai melenceng dari adat, tradisi dan ajaran
yang berkembang di Bali. Acara itu terkesan menyepelekan adat dan tradisi yang
ada di Bali.
Tayangan
Mister Tukul Jalan-Jalan(facebook.com)
Seperti
dilansir dewatanews.com, Senin (23/2), tayangan yang meresahkan tersebut yakni
tayangan "Mister Tukul Jalan-Jalan" yang disiarkan oleh Stasiun
Televisi Nasional pada Minggu (22/2) malam dengan judul "PESONA MAGIS
PULAU DEWATA". Dalam acara tersebut, terletak di lokasi Pura Taman Beji,
Banjar Beng, Desa Tunjuk, Tabanan. "Mister Tukul Jalan-Jalan" juga
menguak cerita Dadong Guliang yang ada di Desa Akah, Klungkung.
Program
acara tersebut ramai diperbincangkan di media sosial, bahkan masyarakat
mendesak untuk melaporkan tayangan tersebut ke Komisi Penyiaran Indonesia
Daerah (KPID) Bali dan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI). Selain itu, perwakilan
Masyarakat Bali juga telah mendatangi pihak Stasiun Televisi tersebut yang ada
di Bali.
"Siapa
ikut ke KPID Bali, pagi ini jam 9? Pakaian adat Puskor, ditunggu di Renon.
Terkait tayangan Trans 7 yang meresahkan banyak warga Hindu di Bali," demikian
pernyataan pemilik akun facebook IB
Susena Panida Putra dalam postingannya di group Pusat Koordinasi Hindu
Indonesia.
Post Comment
Post a Comment