DENPASAR, DUMAI
– Masyarakat di Banjar
Buangga, Desa Getasan, Petang, melakukan perbaikan tembok penyengker Pura Gelang Agung di awal tahun 90-an. Pada saat itu
ditemukan potongan batu padas yang ternyata merupakan potongan dasar sebuah
candi. Tahun 2015 ini akan dimulai penggalian.
Ilustrasi (kabardunia.com)
“Saya
diberitahu bahwa batu padas tersebut adalah bagian dari sebuah dasar candi yang
ada di bawah pura Gelang Agung,” ujar Kelian Adat Banjar Buangga, I Made Cawi seperti
dikutip bali.tribunnews.com, Senin (2/2).
Made
Cawi bersama dengan beberapa warga lainnya saat pertama melakukan penggalian
untuk membangun tembok penyengker juga menemukan beberapa buah arca yang berada
di semak-semak seperti, arca Wisnu, arca Ganesha dan lingga.
“Arca
itu kami temukan begitu saja di dalam semak, lanjutan penemuan batu padas saat
menggali tanah. Saya laporkan ke Kecamatan dan sempat ditegur karena puluhan
potongan batu padas yang ditemukan kami pergunakan untuk dasar tembok,” tuturnya.
Kelian
Dinas Banjar Buangga I Wayan Sunarta mengatakan, saat ini pihaknya sedang
mengupayakan mengajukan Pura Gelang Agung sebagai cagar budaya. “Kami sedang
upayakan untuk masuk sebagai cagar budaya dan sedang diurus di Dinas Kebudayaan
Pemkab Badung,” jelasnya.
Sebelumnya,
Balai Arkeologi Denpasar telah tiga kali melakukan penggalian di Pura Gelang
Agung sekitar tahun 1995, tahun 2013 dan tahun 2014. Dalam penggalian tahun
2013, tim arkeologi menemukan beberapa potongan gerabah serta ratusan uang
kepeng. “Rencananya tahun 2015 akan dilakukan penggalian lagi, tapi waktunya
saya belum tahu,” ucap Cawi.
Post Comment
Post a Comment