Headlines News :
Home » » PHDI Bali akan Seragamkan Tayangan Puja Tri Sandya

PHDI Bali akan Seragamkan Tayangan Puja Tri Sandya

Written By Unknown on Friday, January 23, 2015 | 9:14 AM

DENPASAR, DUMAI - Diskusi antara Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali, dan perwakilan media di Kantor PHDI, Jalan Ratna nomor 71 Denpasar, Kamis (22/1), berlangsung menarik. Banyak masukan yang diterima oleh PHDI dan KPID Bali, terkait tampilan Puja Tri Sandya yang akan ditayangkan di televisi.

Logo PHDI
Akademisi IHDN Denpasar Dr Made Surada mengungkapkan, tayangan Puja Tri Sandya di televisi selama ini perlu segera disempurnakan.  "Ada beberapa catatan yang harus diperbaiki, contohnya antara terjemahan dan teks yang tidak sesuai," jelasnya seperti dilansir tribunnews.com, Jum’at (23/1).

Kepala Operasional Big TV, I Nyoman Keramas, pun berharap PHDI Bali dan KPID Bali menyiapkan audio rekaman Tri Sandya sehingga ada keseragaman baik dari segi durasi maupun pengucapan.

"Bagaimana kalau PHDI dan KPID yang menentukan standarisasinya, agar bisa seragam, tolong dibuatkan dalam artian reng (wirama) dan audio yang sama untuk kami," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut,  Ketua PHDI Bali I Gusti Ngurah Sudiana  mengatakan, ide ini sangat brilian. "Solusinya perlu rekaman lagi, untuk menentukan reng yang pasti dan kita akan memilih siapa yang akan direkam suaranya," kata Sudiana.

Tayangan Puja Tri Sandya ke depan harus sesuai dengan pedoman rekomendasi PHDI Bali No 4/Pesamuhan Madya II/PHDI Bali/XI/2014 tentang Pedoman Tayangan Puja Tri Sandya pada media elektronik. Ada beberapa rekomendasi di antaranya, penayangan selama 3 kali pada pukul 06.00 Wita, 12.00 Wita, dan 18.00 Wita. Kemudian mencantumkan teks Puja Tri Sandya sesuai pedoman terlampir, dengan tiga teks, Dewa Negari, Bali, dan arti latin.

Sudiana mengatakan akan segera memformulasikan terkait penggunaan huruf Dewa Begari. "Nanti kita putuskan perihal itu, dilihat dari segi artistiknya, kita akan lihat formula terbaik dari teks Dewa Negari, Bali, latin," katanya.

Sementara, pada audio mantram Puja Tri Sandya akan menggunakan reng/wirama Sruti mawilet (panjang) dengan iringan genta dan musik gender. Penayangan audio visual disesuaikan bait mantram yang diucapkan sesuai etika keagamaan dan nilai spiritual.

Di antaranya pada bait I dengan tampilan visual keindahan alam semesta dan bumi, bait II tampilan Dewa Wisnu dan perkembangannya, bait III menampilkan Dewa Siwa dan perkembangannya. Bait IV menampilkan kehidupan sosial di masyarakat, bait V menampilkan suasana meditasi/persembahyangan dan bait VI menampilkan suasana kedamaian.

Menurut Sudiana, hasil pertemuan antara PHDI, KPID, dan media berkaitan dengan Puja Tri Sandya adalah mengenai editing tulisan dan artinya. Tulisan ini akan diformulakan oleh PHDI, lalu akan diserahkan lagi kepada media. Kedua perihal penayangan setiap Puja Tri Sandya, sesuai dengan rekomendasi yakni pukul 06.00, 12.00, dan 18.00 Wita tentunya disesuaikan dengan wilayah.

Sementara, mengenai audio visual masih akan dibicarakan lagi agar tepat antara teks dan artinya. Setelah editing selesai, kata dia, akan dilakukan pertemuan lagi untuk menyamakan persepsi. 

Namun, Sudiana enggan mengatakan deadline karena memang waktu yang diperlukan tidak pasti namun akan diusahakan secepatnya. Sementara untuk tayangan selama ini, sebelum ada keputusan yang valid akan tetap ditayangkan di televisi.
Share this post :

Post Comment

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2015. Hindu Damai - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger
UA-51305274-1