Headlines News :
Home » , » Ngelawang Barong, Sebuah Tradisi Pasca Hari Raya Galungan di Bali

Ngelawang Barong, Sebuah Tradisi Pasca Hari Raya Galungan di Bali

Written By Unknown on Monday, December 22, 2014 | 9:36 AM

KLUNGKUNG, DUMAI – Telah menjadi tradisi dua hari pasca hari raya Galungan selama 3 hari berturut-turut, anak-anak (bocah) melakukan tradisi Ngelawang Barong Bangkung. Anak-anak ini keliling desa dengan menarikan tarian barong bangkung (babi jantan) dengan diiringi musik gamelan adat Bali. 
Ilustrasi (www.baliagungproperty.com)
Sambil menari dari satu rumah satu ke rumah lainnya, mereka menarikan dengan penuh kegembiraan. Sebagai ucapan terima kasih, pemilik rumah pun memberikan sumbangan uang seikhlasnya.

"Budaya ini disebut ngelawang. Tujuannya untuk membersihkan segala keangkuhan dan kesombongan umat paska merayakan kegembiraan di hari Galungan," tutur Putu Suardi alias Deta(16) warga Banjar Pande Mas Desa Kamasan, Klungkung, sambil menabuh mengiringi tarian barong bangkung seperti dilansir Merdeka.com, Senin (22/12).

Kegiatan ngelawang ini, hampir setiap banjar melakukannya. Mereka keliling desa atau lingkungan banjar setempat, ke rumah-rumah warga.


"Biasanya dilakukan sore-sore hari. Ada juga yang memulainya dari pagi," ujar Deta.
Share this post :

Post Comment

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2015. Hindu Damai - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger
UA-51305274-1