KLUNGKUNG, DUMAI –
Telah menjadi tradisi dua hari pasca hari raya Galungan selama 3 hari
berturut-turut, anak-anak (bocah) melakukan tradisi Ngelawang Barong Bangkung. Anak-anak ini keliling desa dengan
menarikan tarian barong bangkung (babi jantan) dengan diiringi musik gamelan
adat Bali.
Ilustrasi (www.baliagungproperty.com)
Sambil
menari dari satu rumah satu ke rumah lainnya, mereka menarikan dengan penuh
kegembiraan. Sebagai ucapan terima kasih, pemilik rumah pun memberikan
sumbangan uang seikhlasnya.
"Budaya
ini disebut ngelawang. Tujuannya untuk membersihkan segala keangkuhan dan
kesombongan umat paska merayakan kegembiraan di hari Galungan," tutur Putu
Suardi alias Deta(16) warga Banjar Pande Mas Desa Kamasan, Klungkung, sambil
menabuh mengiringi tarian barong bangkung seperti dilansir Merdeka.com, Senin (22/12).
Kegiatan
ngelawang ini, hampir setiap banjar melakukannya. Mereka keliling desa atau
lingkungan banjar setempat, ke rumah-rumah warga.
"Biasanya
dilakukan sore-sore hari. Ada juga yang memulainya dari pagi," ujar Deta.
Post Comment
Post a Comment