DELHI, DUMAI –
Sekitar ratusan mahasiswa menggelar 'ciuman massal' di depan publik sebagai
protes terhadap larangan mempertontonkan kemesraan (ciuman). Pankhuri Zaheer,
panitia unjuk ciuman massal dan mahasiswi Jawaharlal Nehru University
mengatakan mereka menantang kelompok (aliran) Hindu militan dengan segala
aturan moral yang ketat.
![]() |
Ratusan mahasiswa menggelar 'ciuman massal' (Inilah.com) |
Peserta
unjuk ciuman massal terdiri dari pasangan heteroseksual, homoseksual, dan lesbian.
Mereka berciuman di tengah kerumunan di luar stasiun Metro Delhi.
"Saya
sebenarnya takut, tapi banyak orang yang melakukannya, dan akan selalu ada yang
melakukannya," ujar Zaheer seperti dikutip Inilah.com, Senin (10/11).
Polisi
berusaha menghentikan unjuk rasa ini, dengan membubarkan pelaku unjuk rasa.
Namun pengunjuk rasa bertindak lebih nekad, bergerak ke markas Rashtriya
Swayamsevak Sangh (RSS) nasionalis Hindu militan yang melahirkan Partai
Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa saat ini.
Hindu
Sena, kelompok Hindu militan lainnya, mengatakan bericuman di depan umum tidak
beda dengan berjalan telanjang. Alasan lain, ciuman di depan umum bukan budaya
India.
"Yang
harus dipromosikan adalah budaya Hindu dan nilai-nilai Hindu. Jika mereka
mengatakan berciuman di depan umum diajarkan dalam Kama Sutra, mereka keliru," ujar Wisnu Gupta, anggota Hindu Sena.
India
dengan mayoritas Hindu, menjaga nilai-nilai ini sekian lama. Tidak sulit
membuktikan hal itu, hampir tidak ada adegan ciuman dalam film India produksi
tahun 1980-an sampai 1990-an.
Hal
ini akibat dari dalam satu kesempatan tampil di panggung bersama seorang aktris
India, Richard Gere tak kuasa menahan nafsu dan mencium salah satu bintang
India. Publik Hindu militan turun ke jalan menggelar aksi protes anti-Gere.
Post Comment
Post a Comment