Headlines News :

Kuil Hindu di India Dilanda Kebakaran Besar, Sekitar 80 Orang Meninggal Dunia

JAKARTA, DUMAI -- Kuil Hindu di Kollam, Provinsi Kerala, India Selatan, dilalap si jago merah. Media India melaporkan sekitar 80 orang tewas dan 200 lainnya menderita luka bakar serius. Kebakaran besar terjadi pukul 03:30 dini hari waktu setempat (Minggu, 10/4, pagi ini WIB), ketika umat Hindu berkumpul di Kuil Puttingal untuk merayakan tahun baru Wishu.
Ilustrasi (warta.sumedang.info)
Menteri Dalam Negeri Ramesh Chennithala menyatakan api berasal dari ledakan petasan yang dinyalakan selama perayaan. Festival kuil Puttingal memang ditandai dengan pesta kembang api dan petasan.

Sejumlah gambar dan video yang diposting di Twitter menunjukkan bola api besar membubung ke langit malam. Hanya dalam hitungan menit, api menyambar bangunan dan menjebak umat yang sudah berada di dalam kuil, menunggu atraksi kembang api.

Petugas pemadam kebakaran dibantu polisi dan masyarakat bekerja keraas untuk memadamkan api. "Sekarang situasi sudah terkendali," kata Pak Menteri seperti dikutip The Guardian, Minggu (10/4/16).

Kollam merupakan kota pelabuhan terbesar kedua di Kerala, setelah Cochin. Tiap tahun, ribuan wisatawan manca negara mendatangi kota ini untuk menikmati panorama ke Laut Arab.



Survei Inggris Membuktikan Orang Hindu dan Kristen Hidupnya Paling Bahagia

LONDON, DUMAI -- Survei yang dilakukan oleh kantor statistik nasional Inggris membuktikan, mereka yang memeluk agama Kristen dan Hindu adalah orang-orang yang paling bahagia di negara itu. Sedangkan mereka yang tidak mengidentifikasi diri dengan agama mana pun, mencatatkan skor kepuasan hidup paling rendah.
Ilustrasi 

Seperti dilansir www.satuharapan.com, Minggu (07/02), Kantor Statistik Nasional Inggris atau yang dikenal sebagai Office  for National Statistics (ONS) merilis sejumlah indeks kebahagiaan dan kepuasan hidup pada awal Februari ini, yang didasarkan pada survei antara April 2012 dan Maret 2015. Survei tersebut mengukur indeks kebahagiaan orang Inggris menurut berbagai variabel, mulai dari usia, tempat tinggal, etnis dan agama.

Para partisipan ditanyakan empat pertanyaan terpisah: seberapa puas mereka akan kehidupan mereka secara umum; apakah mereka menganggap yang mereka kerjakan dalam hidup ini berharga; seberapa bahagia mereka pada hari sebelumnya; dan seberapa cemas mereka pada hari sebelumnya. Menurut The Daily Telegraph, mengutip hasil survei tersebut, rata-rata orang Inggris mencatat skor kepuasan hidup 7,53 dari skala 10. Sedangkan untuk pertanyaan seberapa bahagia mereka pada hari-hari sebelumnya, skor rata-rata orang Inggris adalah 7,38.

Yang unik, mereka yang tidak mengidentifikasi diri dengan agama mana pun mencatat skor kebahagiaan terendah yakni di angka 7,22. Skor mereka bahkan lebih rendah dari rata-rata orang Inggris. Angka itu lebih rendah dibanding Muslim yang mencatat skor 7,33, Yahudi 7,37 dan Sikh 7,45. Ada pun orang Kristen dan Hindu mencatat skor tertinggi, yaitu 7,60. Hal yang sama terjadi pada hal kebahagiaan. Yang teratas atau mereka yang paling merasa bahagia  adalah orang Hindu dengan skor 7,57 dan Kristen 7,47.

Sedangkan ketika ditanya, apakah Anda menganggap hidup sangat berharga, skor paling tinggi dicatat oleh mereka yang beragama Yahudi dan Kristen. Yang disebut pertama mencatat skor 7,90 sedangkan yang kedua 7,86. Mereka yang tidak mengidentifikasi diri dengan agama mana pun, mencatat skor terendah dalam memandang keberhargaan hidup, yaitu 7,58.

Survei ini memiliki ukuran sampel 304.740 orang, mengeksplorasi pertanyaan dalam berbagai kategori. Statistik itu menunjukkan bahwa berdasarkan usia, mereka yang paling berbahagia adalah kelompok usia 65-79, sementara mereka yang berusia 45 sampai 59 dilaporkan memiliki tingkat  kepuasan hidup terendah.

Menurut Dr. Paul McLaren, konsultan psikiatri di Rumah Sakit Priory, London, iman  memang bisa menjadi faktor protektif bagi banyak orang. "Biasanya iman itu diikuti dengan dukungan sosial yang kuat yang diakui merupakan faktor protektif terhadap trauma psikologis," kata McLaren.



Dua Siswa Ancam Porak-porandakan SMAN 1 Denpasar dengan Mengatasnamakan ISIS

DENPASAR, DUMAI – Sungguh terlalu kelakuan iseng dua murid yang ada di Bali. Dua orang siswa SMAN 1 Denpasar diperiksa intensif oleh pihak berwajib di Ditreskrimum Polda Bali, Rabu (27/1/2016). 
Ancaman yang ditulis oleh dua siswa SMAN 1 Denpasar (Tribun Bali)
Keduanya diperiksa pihak kepolisian setelah diduga melakukan ancaman dengan menulis surat terror mengatasnamakan ISIS.  Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Hery Wiyanto membenarkan hal tersebut.

"Iya sekarang lagi diperiksa oleh anggota," jelas Hery seperti dilansir Tribun Bali, Rabu (26/1).

Dua siswa yang diperiksa diketahui merupakan satu siswa laki-laki dan satu siswa perempuan kelas 3 . Dalam surat tersebut tertulis sebagai berikut:

"Kami ISIS sudah ada di SMANSA, siap memporak-porandakan acara kalian. Kami tidak takut mati, ALLAHHUAKBAR”


Pernyataan porak-poranda ini, seiring pihak SMAN 1 Denpasar yang akan menggelar acara ‎pada 29-30 Januari 2016 besok.

Petani Boyolali Temukan Arca Kuno Yang Diduga Peninggalan Zaman Hindu

BOYOLALI, DUMAI -- Pada Selasa (5/1/2016), warga masih berdatangan ke area persawahan di Desa Kadireso, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Warga terus berdatangan setelah mendengar kabar penemuan tujuh arca kuno yang diduga merupakan peninggalan dari zaman Hindu.
Penemuan arca di Boyolali (regional.kompas.com)
Namun hingga saat Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah belum memberikan keterangan resmi terkait penemuan arca kuno ini. Meski demikian, pihak balai akan menerjunkan tim untuk memastikan umur dan jenis arca yang ditemukan di Boyolali itu.

"Akan ada tim yang segera ke sana untuk meneliti dan memastikan jenisnya. Namun sejauh ini, penemuan di daerah Boyolali, biasanya dari jaman Hindu atau Budha," jelas Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah, Sri Ediningsing seperti dilansir Kompas.com, Rabu (06/01).

Kabar penemuan arca tersebut pun menarik perhatian masyarakat yang berdatangan untuk melihat langsung benda kuno tersebut. Sutardiyanto, sang penemu, berinisiatif untuk menyimpan benda itu di kediamannya agar tidak dicuri sembari menunggu petugas yang berwenang. "Kalau nanti ada petugas dari dinas mau ambil, ya silakan saja," katanya.

Sutardiyanto menceritakan, pada Senin (4/1), dia dan rekan-rekannya tengah menggali tanah di daerah persawahan untuk mengumpulkan bahan pembuat batu bata. Saat menggali, Sutardiyanto melihat sebuah tonjolan keras semacam batu. Dianggap mengganggu, Sutardiyanto segera menggali tonjolan batu itu untuk disingkirkan.

Namun, setelah digali ternyata Sutardiyanto dan kawan-kawannya justru menemukan arca berbagai bentuk dan ukuran. "Biasanya kita cari bahan untuk adonan batu bata di sawah, lalu kita melihat ada batu keras yang ada di tengah, lalu biar tidak menganggu, kita gali dulu untuk dibuang, dan ternyata ada patung yang ada ukirannya dan di bawahnya juga masih ada beberapa," kata Sutardiyanto.

Sutardiyanto lalu menghubungi kepala desa dan kepolisian untuk melaporkan penemuannya itu. Arca yang ditemukan Sutardiyanto itu berbentuk manusia dengan tujuh batu berbentuk persegi panjang.

Dilarang Pakai Celana Pendek Saat Masuk Kuil Hindu di India Selatan

DELHI, DUMAI -- Kuil Hindu di India Selatan menyatakan bahwa dilarang mengenakan pakaian ala barat. Peraturan ini ada setelah perintah pengadilan menyatakan melarang menggunakan celana jeans dan celana pendek.
Ilustrasi (travel2penang.wordpress.com)

Celana jeans dan celana pendek dianggap tidak sopan untuk tempat ibadah spiritual. Pengadilan Tinggi Madras memerintahkan otoritas kuil di negara bagian Tamil Nadu sejak 1 Januari 2016. Mereka menolak siapa pun masuk mengenakan celana jeans, celana pendek, rok, lengan pendek atau legging ketat.

Ratusan anggota staf di negara pesisir kuil, mulai dari kuil kecil hingga kuil besar keagamaan selalu waspada terhadap orang-orang yang masuk dengan pakaian yang telah dijelaskan. "Kami telah menjalankan perintah pengadilan mulai hari ini. Beberapa orang sudah mematuhi peraturan," jelas seorang pengawas di kuil Arulmigu Ramanatha Swami di kabupaten Rameswaram seperti dilansir ragam.analisadaily.com, Sabtu (02/01).

Peraturan berlaku untuk seluruh jenis tamu, baik itu untuk mereka yang datang dengan niat beribadah atau pun turis untuk melihat dan berwisata. Dilansir dari The Guardian, Sabtu (2/1) Candi Arulmigu Ramanatha Swami menerima lebih dari empat juta pengunjung setiap tahun.

Pria diperbolehkan untuk memakai dhoti, pakaian tradisional panjang, piyama dengan atas kain atau kemeja formal dan celana. Wanita diperbolehkan untuk memakai sari atau setengah sari dengan blus. "Semua harus berpakaian sopan untuk ibadah umum dengan cara yang umum disini lebih tepatnya," kata perwakilan pengadilan.
 
Support : Copyright © 2015. Hindu Damai - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger
UA-51305274-1