DENPASAR, DUMAI - Umat Hindu di Bali hari ini Rabu (8/10) merayakan
Hari Suci Pagerwesi, yang bermakna untuk meningkatkan keteguhan sraddha dan
bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa agar dunia beserta isi diberikan keselamatan.
"Hari
Raya Pagerwesi jatuh setiap 210 hari sekali merupakan rangkaian Hari Raya
Saraswati, hari lahirnya ilmu pengetahuan yang jatuh pada Sabtu ," kata
Ketua Program Studi Doktor Ilmu Agama Pascasarjana Institut Hindu Dharma Negeri
(IHDN) Denpasar Dr I Ketut Sumadi di Denpasar seperti dikutip Bisnis.com, Rabu
(8/10).
Umat Hindu
pada Hari Suci Pagerwesi mengadakan ritual keagamaan dengan menghaturkan sesaji
serta rangkaian janur, bunga dan buah-buahan (banten) di tempat suci rumah
keluarga masing-masing (merajan).
Pagerwesi
merupakan 'tonggak' untuk mengingatkan umat terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam
manifestasi sebagai penguasa alam semesta. Upaya itu dilakukan dengan cara
bhakti maupun pengorbanan suci secara tulus ikhlas (yadnya).
Jero Ketut
Sumadi menambahkan, Umat Hindu pada Hari Suci Pagerwesi ini memohon kepada
Tuhan Yang Maha Esa dalam manifestasi sebagai "Paramesti guru".
Dengan
demikian, diharapkan kekuatan sraddha serta bimbingan dan lindungan-Nya, ilmu
pengetahuan yang telah diturunkan pada Hari Raya Saraswati penggunaannya
dilandasi oleh kesucian, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan taraf
hidup umat manusia.
Fakultatif
Perkantoran instansi pemerintah maupun perusahaan swasta di Bali fakultatif
pada hari suci Pagerwesi tersebut. Demikian pula seluruh jenjang pendidikan
mulai sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas
dan kejuruan (SMA/SMK) hingga perguruan tinggi tidak melakukan proses belajar
mengajar.
Pagerwesi
merupakan hari kerja biasa, tetapi Gubernur Bali Made Mangku Pastika memberikan
dispensasi atau libur lokal bagi seluruh karyawan yang beragama Hindu untuk
melaksanakan rangkaian kegiatan ritual pada hari suci tersebut.
Post Comment
Post a Comment