DUMAI – Euforia dan histeria para penggemar
serial Mahabharata ketika menyambut kedatangan para pemain (actor) film asal
India masih merupakan hal yang wajar di tengah gelombang budaya massa yang
begitu kuat dewasa ini. Akan tetapi, para penggemar Mahabharata semestinya
meningkatkan kualitas kesukaannya dengan memahami nilai-nilai dan filsafat yang
terkandung dalam serial yang diangkat dari history
besar Hindu itu.
Aktor Mahabrata (Facebook) |
Pasalnya,
cerita Mahabharata sesungguhnya sebuah pelajaran penting bagi setiap umat
manusia dalam mengarungi hidup dan kehidupan. Hal ini disampaikan tokoh Hindu
dari Nusa Dua, Bali, I Ketut Wiana menanggapi demam serial Mahabharata
belakangan ini.
Menurut
Wiana, popularitas serial Mahabharata bisa dipahami karena kisah Mahabharata
memang disukai di berbagai dunia, apalagi di Nusantara. Rsi Wyasa yang menyusun
Mahabharata sudah meramalkan kisah ini akan abadi sepanjang zaman.
"Rsi
Wyasa juga sudah mencatatkan, ada dua pesan penting dari kisah panjang
Mahabharata. Pertama, siapa yang melayani masyarakat dan dharma (kebajikan), dialah yang akan mendapat punia (kebahagiaan). Kedua, siapakah yang menyakiti masyarakat dan
dharma, dialah yang akan mendapatkan papa (kesusahan)," kata Wiana
seperti dilansir Balisaja.com, Sabtu (11/10).
Hal
senada dikemukakan dosen Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, I Made
Wiradnyana. Menurut Wiradnyana, fenomena anak-anak muda gandrung dengan
tayangan serial Mahabharata di televisi merupakan hal positif. Meskipun di
kalangan sebagian penggemar serial ini, kegandrungan itu lebih didorong karena
faktor pemaian Mahabharata yang muda dan rupawan dalam pandangan umum, hal ini
bisa menjadi pintu masuk untuk makin mendekatkan kisah Mahabharata bagi
anak-anak muda.
Namun,
Wiradnyana mengingatkan, kesukaan yang begitu tinggi terhadap tayangan
Mahabharata itu harus diimbangi dengan pendalaman mengenai nilai-nilai
spiritual dan moral yang terkandung dalam kisah itu.
"Di
sinilah peran guru dan orangtua untuk menyambut bius serial ini dengan secara
perlahan-lahan menyelipkan nilai-nilai moral dan spiritual dalam setiap episode
Mahabharata," kata Wiradnyana.
Menurut
kandidat Doktor Konsentrasi Wacana Program Studi Linguistik Unud ini, pesan
penting dari kisah Mahabharata yakni karma
phala dan penghargaan pada kesetiaan terhadap kata-kata.
"Kisah Mahabharata mengajari kita tentang
betapa berharganya ucapan itu. Jangan umbar kata-kata seenaknya karena itu bisa
menjadi jerat bahkan kutukan bagi diri sendiri. Begitu juga, apa yang kita
tanam hari ini, itulah yang akan panen besok. Dan hukum karma ini bukan
terbatas untuk orang Hindu atau orang Bali, tetapi ini hukum alam yang berlaku
universal bagi seluruh umat manusia," kata Wiradnyana.
Karena
nilai-nilai universal itulah, imbuh Wiradnyana Mahabharata ini disukai orang di
berbagai belahan dunia, dari berbagai bangsa, suku, ras, warna kulit bahkan
agama.
Post Comment
Post a Comment