YOGYAKARTA, DUMAI
- Kepala Seksi Perlindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan Badan Pelestarian
Cagar Budaya (BPCB) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Wahyu Astuti menegaskan
bahwa kondisi tak utuh di bagian Arca Mahakala yang temukan di Pangukan Sleman
bukan karena rusak. Namun, arca tersebut sejak awal memang belum selesai
dikerjakan (unfinished).
"Saat
ditemukan memang kondisinya seperti itu, tidak utuh. Tapi bukan rusak,
melainkan unfinished, atau belum selesai pengerjaannya," jelas Wahyu, seperti
dilansir Kompas.com, Kamis (23/10).
Wahyu
menjelaskan, arca Mahakala atau arca penjaga candi kondisinya memang belum jadi
secara sempurna. Bentuk jari-jari tangan masih kasar, kalungnya masih polos,
belum terukir.
Menurut
Wahyu, meski belum sempurna arca Mahakala yang berasal dari zaman Mataram Hindu
pada ke-9 ini tetaplah berharga. Apapun kondisinya, penemuan benda purbakala
tetaplah berarti dan bernilai sejarah.
Terkait
apakah ada kemungkinan candi di lokasi penemuan arca, Wahyu menyatakan masih
perlu penelitian lebih lanjut. Meskipun diakuinya, di lokasi terdapat beberapa
batuan candi.
"Masih
akan kita dalami apakah ada candi. Tapi dugaan saya arca itu belum selesai
dikerjakan lalu terhanyut sampai di lokasi penemuan," ujarnya.
Post Comment
Post a Comment