SURABAYA,
DUMAI - Kekhusukan ibadah umat Hindu di Pura Agung Jagat Karana, Surabaya
harus tergangu, pada Minggu (14/9) siang. Menyusul terjadinya kebakaran di pura
yang berlokasi di Jl. Ikan Lumba-Lumba Krembangan, Surabaya.
Pura Agung Jagat Karana, Surabaya (jawatimuran.wordpress.com ) |
Kebakaran tempat yang biasanya
digunakan untuk beribadah umat Hindu di Kota Surabaya dan sekitarnya ini,
terjadi pukul 13.00 Wib. Peristiwa ini terjadi ketika sekitar 1.000 umat Hindu
sedang khusuk menjalankan ibadah sembahyang di Utama Mandala, Pura.
"Kebakaran berawal dari percikan
api dari dupa yang langsung mengenai salah satu bale di pepelik. Karena angin
kencang dan terik matahari cukup panas, percikan api cepat membesar,"
sebut I Wayan Suraba, Ketua Persatuan hindu Dharma Indonesia (PHDI) Surabaya
saat berada di Pura Agung Jagat Karana seperti dikutip Tribunnews.com , Senin (14/9).
Wayan Suraba menerangkan, api cepat
membesar karena bale terbuat dari kayu dan atapnya berasal dari ijuk. Kemudian
tiupan angin yang ada di pura cukup kencang. Dampaknya, kebakaran tidak hanya
mengenai bale di pepelik.
Kobaran api yang bermula dari bale
pepelik, langsung menyambar tiga bale lainnya yang ada di pura utama. Tiga bale
yang ikut disambar jago merah, yakni bale Pawedan, Pawedan Utama dan Paslang.
Ketiga bale itu, letaknya persis di depan pepelik dan ludes terbakar.
Wayan Suraba menuturkan, saat kejadian
sedang dilaksanakan sembahyang ngenteg linggih
yang diikuti semua umat Hindu yang hadir di pura. Sembahyang ngenteg linggih ini merupakan sembahyang
untuk meruwat pura yang baru saja selesai renovasi.
"Kejadiannya sangat cepat dan baru
saja dilakukan sembayang ngenteglinggih," tutur Wayan Suraba.
Selikhan, salah satu umat yang ikut
sembayang menjelaskan, kebakaran cukup mengejutkan semua orang yang sedang
khusuk menjalankan sembahyang. Karena prosesi ibadah belum selesai secara
sempura, tapi tiba-tiba muncul api dari salah satu bale pepelik.
"Semua terkejut dengan adanya
kebakaran. Kami semua berusaha memadamkan api dengan cara seadanya. Mengambil
air yang ada dikamar madi, tapi usahanya tidak banyak berhasil. Karena apinya
merembet ke bale lainnya," ucap Selikhan, warga Surabaya.
Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Pemkot
Surabaya harus mengerahkan sebanyak 16 unit mobil guna memadamkan kebakaran di
Pure Agung Jagat Karana ini. Setelah dilakukan pembasahan selama 1,5 jam,
akhirnya api kebakaran di Pura Agung Jagat Karana berhasil padam.
Setelah api betul-betul padam, para
umat secara bergotong royong membersihkan pura. Sampah-sampah sisa kebakaran
dibersihkan dan di bawa keluar dari pelataran Utama Mandala Pura.
Post Comment
Post a Comment