Lukisan dari kiri ke kanan Djoko Suyanto, Mangku Pastika, Ketut Sudikerta dan Jero Wacik (Suluhbali.co) |
DENPASAR, DUMAI- Ritual “Gema Doa Seribu Genta” harus digemakan
ke seluruh negeri. Seperti yang dikatakan oleh Menteri Koordinator Politik,
Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto di Monumen Nasional Perjuangan Rakyat Bali
(Bajra Sandhi) di Renon, Minggu (6/4/2014).
Karena kegiatan Pemprov Bali dan masyarakat Bali ini
sangat tepat, di waktu masa tenang dan sudah melewati kampanye yang melelahkan,
menegangkan dan bisa dilewati dengan damai. Menurut Djoko vibrasi damai harus
terus disebarkan di negeri ini hingga berakhir proses pemilu.
Terkait proses pemilu, Djoko Suyanto menyatakan
telah melewati berbagai proses, dan kini memasuki masa tenang sebelum melakukan
pencoblosan tanggal 9 April 2014, “Tentu ini bukan pekerjaan yang mudah. Dan
tidak terlepas dari pimpinan partai politik dari penyelenggara pemilu dan
lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat yang telah menunjukan kematangan
dalam tahap kampanye.” seperti dilansir suluhbali.co, Rabu (08/04).
Pada acara”Gema Doa Seribu Genta” ini juga dihadiri
Menteri ESDM Jero Wacik, yang bersama seribu pemangku, Djoko Suyanto, Gubernur
Bali Mangku Pastika dan Wakil Gubernur Ketut Sudikerta mengeliling monumen
Bajra Sandhi.
Pada acara
yang dipimpin tiga Sulinggih ini, menteri Djoko Suyanto beserta istri turut
nunas tirta dari Ida Sulinggih. Mangku Pastika dan Ketut Sudikerta juga mepunia
genta. Dan mempersembahkan lukisan genta pada Menteri ESDM dan Menteri
Menkopolhukam.
Menurut Gubernur Mangku Pastika Secara umum pelaksanaan
tahapan pemilu di Bali sudah berjalan aman, damai, dan lancar.
“Hal itu
patut disyukuri karena sudah bisa berjalan sesuai dengan rencana.”
Dia berharap masyarakat, ketua partai politik, dan
calon anggota legislatif bisa menjaga kondisi keamanan Bali dengan baik. Dalam
persembahyangan yang bertajuk “Gema Doa Seribu Genta” berharap bisa memberikan
doa kedamaian untuk nusantara hingga pemilu berakhir.
Post Comment
Post a Comment