Headlines News :
Home » , , , » Seminar Nasional "Yadnya Mulia di Jaman Kaliyuga"

Seminar Nasional "Yadnya Mulia di Jaman Kaliyuga"

Written By Unknown on Saturday, February 22, 2014 | 6:59 PM

Proses Seminar Nasional di BI saat berlangsung
JAKARTA, DUMAI- Tepat pada tanggal 22 Februari 2014 terdapat Seminar Nasional yang diselenggarakan di Gedung Rekreasi Bank Indonesia (BI) dengan judul “ Yadnya Mulia di Jaman Kaliyuga”. Acara seminar ini tepat terlaksana sehari sebelum hari ulang tahun Parisada Hindu Dharma Hindu Indonesia (PHDI) yang jatuh pada tanggal 23 Februari 2014, PHDI yang sejak berdiri akan berusia 55 tahun.

Seminar nasional “ Yadnya Mulia di Jaman Kaliyuga”, seminar ini dilaksanakan oleh Binroh Bank Indonesia, WHDI, Peradah dan organisasi Hindu lainnya. Seminar ini di hadiri oleh berbagai tokoh umat seperti Prabhu Dharma Yasa,  Pandita, Pinandita, Dosen, dan pejabat lainnya.

Acara seminar terlebih dahulu di buka oleh I Nyoman Ariawan selaku perwakilan dari Binroh Bank Indonesia. Selanjutnya, seminar di isi dengan sosialisasi  Badan Dharma Dana Nasional (BDDN) sebagai lembaga yang resmi dibawah naungan PHDI. Badan Dharma Dana Nasional merupakan lembaga yang memfasilitasi umat dalam berdana punia. BDDN juga akan menyalurkan Danapunia dari umat ini akan disalurkan kepada masyarakat/umat Hindu yang kurang mampu seperti untuk pendidikan, kesehatan dan usaha. Lembaga ini sudah diresmikan oleh pemerintah dan PHDI pada tahun 2007 lalu dan lembaga ini berjalan sesuai dengan ajaran Dharma dan dapat dipertanggungjawabkan. Anda bisa langsung bisa buka halaman website BDDN di http://bddn.org/ , yang apabila ingin berdana punia.

Proses Seminar Nasional di BI saat berlangsung
Setelah sosialisasi BDDN tersebut, barulah puncak acara seminar nasional “ Yadnya Mulia di Jaman Kaliyuga “ di buka dengan di moderatori oleh I Made Sutresna (pejabat Kemenag) dengan narasumber Prabhu Dharma Yasa, I Nengah Dana dan I Wayan Marpa.

Adapun beberapa point yang dapat di simpulkan dalam acara seminar nasional “ Yadnya Mulia di Jaman Kaliyuga“ tersebut khususnya penjelasan dari Prabhu Darmayasa. Pertama-tama beliau menyampaikan lebih baik melaksanakan veda dibandingkan mempelajari veda. Mempelajari Veda hanya berkutat pada teori, tanpa praktiknya akan lumpuh. Kalau melaksanakan itu lebih baik, ujar Prabhu Dharma Yasa dengan semangatnya menyampaikan nasehat-nasehatnya kepada umat yang hadir.

Beliau menyampaikan lagi bahwa di jaman Kaliyuga ini, yadnya yang sangat baik dan bagus dilakukan adalah Dana Punia. Dana Punia merupakan persembahan yajna agung. Berdana punia harus dengan perasaan jangan memberi, berdana punia menerima yaitu menerima dosa'' kita berkurang, dengan keluar uang sedikit maka anak cucunya dibanjiri rejeki. Dana punia seperti kita maturan kepura atau maturan membuat pura. Kita melihat dana punia sebagai yajna.

Proses Seminar Nasional di BI
Dalam tradisi Veda, tidak mengikuti buadaya barat take lalu give tetapi over give pasti kita akan take. Dalam artian, kalau kita berdana punia pasti kita menerima yang berlipat ganda pada suatu saat nanti. Prabhu Dharma Yasa menyatakan, jika berdana punia spiritual akan menghasilkan dampak positif seperti menghilangkan penyakit, menjadikan anak suputra dan sebagainya.

Uang yang kita miliki itu bukan hak kita seutuhnya tetapi milik orang lain yg membutuhkan. Berdana punia menyelamatkan manusia dari marabahaya, Dana punia harus pada orang yang Supatra '' orang yg tepat'' orang yg membutuhkan, hal-hal yg mulia. Uang yg kita sumbangkan menyelamatkan seluruh anak cucu kita dari marabahaya apa pun itu. Karena salah dalam berdana punia, kepada orang yg Kupatra '' orang yg salah'' maka akan membawa kita ke neraka. Harta itu menjadi Pawitra “suci'' kita menjadi tenang suci.

Prabhu Dharma Yasa menjelaskan lagi, sebelum kita dipanggil jangan sampai kita dapat sebutan binatang yang hidup ( lahir, hidup dan mati). Manusia itu dikatakan “Dwi Pada Pasu” yang artinya binatang berkaki dua. Ini bukan menghina manusia tetapi untuk menyadarkan manusia untuk berdana punia, mempelajari Veda dan bertapa (mendekatkan diri dengan tuhan).

Dalam periode jaman menurut Hindu ada empat yaitu Catur Yuga. Jaman pertama adalah Krta yuga hanya tapa dan bermeditasi yang dilakukan oleh para maha Rsi. Jaman sekarang meditasi diperjual belikan jadi sekarang bukan jamannya. Jaman kedua adalah Treta yuga yang merupakan jaman “Jnana” pengetahuan.  Jaman ketiga, Dvapara Yuga yang merupakan jaman orang memuja arca. Jaman terakhir adalah Kali yuga yang merupakan dharma sudah mulai menurun, praktek yg diajurkan memuji-muji nama tuhan sebagai bentuk Sraddha dan Bhakti kita kepada Hyang Widhi.

Slide Presentasi dari Prabhu Dharma Yasa
Dalam Manava Dharmasastra 1.86 dinyatakan bahwa Tapa/meditasi dilakukan pada Krtayuga, Pengetahuan dilakukan pada Treta yuga, Yajna dilakukan pada Dvapara yuga, dengan orang berdana punia pada jaman Kali yuga. Orang yg berdana punia akan hampir sama dengan tapa, pengetahuan dan yajna. Ajaran veda mengajarkan dana punia akan menyelamatkan kita akan menyelamatkan kita lahir dan batin, ujar Prabhu Dharma Yasa.

Dan hal yang terpenting ditekankan oleh Prabhu Dharma Yasa adalah dengan ketulusan dan keikhlasan hati yang terpenting dalam melakukan yajna Dana Punia. Karena dengan ketulusan hati dalam melakukan yajna Dana Punia akan memberikan karma positif (Subha Karma) yang akan kita terima di masa mendatang. Oleh karena itu, mari kita berdana punia untuk menjalankan sraddha dan bhakti kita kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Salam Hindu Damai (Dumai)
Share this post :

Post Comment

+ komentar + 2 komentar

February 23, 2014 at 5:30 PM

bagus ...

February 23, 2014 at 6:21 PM

Trim's adek :)

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2015. Hindu Damai - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger
UA-51305274-1