Proses Seminar Nasional di BI saat berlangsung |
JAKARTA, DUMAI- Tepat pada tanggal 22 Februari 2014 terdapat Seminar
Nasional yang diselenggarakan di Gedung Rekreasi Bank Indonesia (BI) dengan
judul “ Yadnya Mulia di Jaman Kaliyuga”.
Acara seminar ini tepat terlaksana sehari sebelum hari ulang tahun Parisada
Hindu Dharma Hindu Indonesia (PHDI) yang jatuh pada tanggal 23 Februari 2014,
PHDI yang sejak berdiri akan berusia 55 tahun.
Seminar nasional “ Yadnya Mulia di Jaman Kaliyuga”, seminar ini dilaksanakan oleh
Binroh Bank Indonesia, WHDI, Peradah dan organisasi Hindu lainnya. Seminar ini
di hadiri oleh berbagai tokoh umat seperti Prabhu Dharma Yasa, Pandita, Pinandita, Dosen, dan pejabat
lainnya.
Acara seminar terlebih dahulu di buka oleh I Nyoman
Ariawan selaku perwakilan dari Binroh Bank Indonesia. Selanjutnya, seminar di
isi dengan sosialisasi Badan Dharma Dana
Nasional (BDDN) sebagai lembaga yang resmi dibawah naungan PHDI. Badan Dharma
Dana Nasional merupakan lembaga yang memfasilitasi umat dalam berdana punia.
BDDN juga akan menyalurkan Danapunia dari umat ini akan disalurkan kepada
masyarakat/umat Hindu yang kurang mampu seperti untuk pendidikan, kesehatan dan
usaha. Lembaga ini sudah diresmikan oleh pemerintah dan PHDI pada tahun 2007
lalu dan lembaga ini berjalan sesuai dengan ajaran Dharma dan dapat
dipertanggungjawabkan. Anda bisa langsung bisa buka halaman website BDDN di http://bddn.org/ , yang apabila ingin berdana
punia.
Proses Seminar Nasional di BI saat berlangsung |
Setelah sosialisasi BDDN tersebut, barulah puncak
acara seminar nasional “ Yadnya Mulia di
Jaman Kaliyuga “ di buka dengan di moderatori oleh I Made Sutresna (pejabat
Kemenag) dengan narasumber Prabhu Dharma Yasa, I Nengah Dana dan I Wayan Marpa.
Adapun beberapa point yang dapat di simpulkan dalam
acara seminar nasional “ Yadnya Mulia di
Jaman Kaliyuga“ tersebut khususnya penjelasan dari Prabhu Darmayasa. Pertama-tama
beliau menyampaikan lebih baik melaksanakan veda dibandingkan mempelajari veda.
Mempelajari Veda hanya berkutat pada teori, tanpa praktiknya akan lumpuh. Kalau
melaksanakan itu lebih baik, ujar Prabhu Dharma Yasa dengan semangatnya
menyampaikan nasehat-nasehatnya kepada umat yang hadir.
Beliau menyampaikan lagi bahwa di jaman Kaliyuga
ini, yadnya yang sangat baik dan bagus dilakukan adalah Dana Punia. Dana Punia merupakan
persembahan yajna agung. Berdana punia harus dengan perasaan jangan memberi,
berdana punia menerima yaitu menerima dosa'' kita berkurang, dengan keluar uang
sedikit maka anak cucunya dibanjiri rejeki. Dana punia seperti kita maturan
kepura atau maturan membuat pura. Kita melihat dana punia sebagai yajna.
Proses Seminar Nasional di BI |
Dalam tradisi Veda, tidak mengikuti buadaya barat take lalu give tetapi over give
pasti kita akan take. Dalam artian,
kalau kita berdana punia pasti kita menerima yang berlipat ganda pada suatu
saat nanti. Prabhu Dharma Yasa menyatakan, jika berdana punia spiritual akan
menghasilkan dampak positif seperti menghilangkan penyakit, menjadikan anak
suputra dan sebagainya.
Uang yang kita miliki itu bukan hak kita seutuhnya
tetapi milik orang lain yg membutuhkan. Berdana punia menyelamatkan manusia
dari marabahaya, Dana punia harus pada orang yang Supatra '' orang yg tepat'' orang yg membutuhkan, hal-hal yg mulia.
Uang yg kita sumbangkan menyelamatkan seluruh anak cucu kita dari marabahaya
apa pun itu. Karena salah dalam berdana punia, kepada orang yg Kupatra '' orang yg salah'' maka akan
membawa kita ke neraka. Harta itu menjadi Pawitra
“suci'' kita menjadi tenang suci.
Prabhu Dharma Yasa menjelaskan lagi, sebelum kita
dipanggil jangan sampai kita dapat sebutan binatang yang hidup ( lahir, hidup
dan mati). Manusia itu dikatakan “Dwi
Pada Pasu” yang artinya binatang berkaki dua. Ini bukan menghina manusia
tetapi untuk menyadarkan manusia untuk berdana punia, mempelajari Veda dan
bertapa (mendekatkan diri dengan tuhan).
Dalam periode jaman menurut Hindu ada empat yaitu Catur Yuga. Jaman pertama adalah Krta yuga hanya tapa dan bermeditasi
yang dilakukan oleh para maha Rsi. Jaman sekarang meditasi diperjual belikan
jadi sekarang bukan jamannya. Jaman kedua adalah Treta yuga yang merupakan jaman “Jnana” pengetahuan. Jaman
ketiga, Dvapara Yuga yang merupakan jaman
orang memuja arca. Jaman terakhir adalah Kali
yuga yang merupakan dharma sudah mulai menurun, praktek yg diajurkan
memuji-muji nama tuhan sebagai bentuk Sraddha dan Bhakti kita kepada Hyang
Widhi.
Slide Presentasi dari Prabhu Dharma Yasa |
Dalam Manava Dharmasastra 1.86
dinyatakan bahwa Tapa/meditasi dilakukan pada Krtayuga, Pengetahuan dilakukan pada Treta yuga, Yajna dilakukan pada Dvapara yuga, dengan orang berdana punia pada jaman Kali yuga. Orang yg berdana punia akan
hampir sama dengan tapa, pengetahuan dan yajna. Ajaran veda mengajarkan dana
punia akan menyelamatkan kita akan menyelamatkan kita lahir dan batin, ujar
Prabhu Dharma Yasa.
Dan hal yang terpenting ditekankan oleh Prabhu
Dharma Yasa adalah dengan ketulusan dan keikhlasan hati yang terpenting dalam
melakukan yajna Dana Punia. Karena dengan ketulusan hati dalam melakukan yajna
Dana Punia akan memberikan karma positif (Subha
Karma) yang akan kita terima di masa mendatang. Oleh karena itu, mari kita
berdana punia untuk menjalankan sraddha dan bhakti kita kepada Ida Sang Hyang
Widhi Wasa.
Salam Hindu Damai (Dumai)
Post Comment
+ komentar + 2 komentar
bagus ...
Trim's adek :)
Post a Comment