Korban awan panas Sinabung (www.solopos.com) |
JAKARTA, DUMAI- Teror erupsi gunung Sinabung dengan awan
panasnya yang telah memakan korban jiwa sedikitnya 15 orang tewas. Awan panas
ini sebetulnya sering terjadi pada aktivitas vulkanik Gunung Sinabung.
"Oh sering. Dari September," tutur Kepala
Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Sutopo. Hal ini dikatakannya di Kantor BNPB, Jl Veteran, Jakarta Pusat seperti
dilansir detik.com, Minggu (2/2/2014).
Sistem early warning juga sudan ada. Tetapi kenapa
tetap ada korban jiwa yang muncul terpanggang awan panas?
"Karena kemarin liburan," tutur Sutopo.
Petugas tetap melakukan sosialisasi supaya warga
berhati-hati dan jangan naik ke atas. Tetapi bagi korban tewas, peringatan itu
tidak dianggap serius.
"Ternyata masih ada warga yang nonton naik ke
atas. Apalagi kemarin libur sekolah. Mereka siang hari kembali ke rumah nengok
rumah dan kebun. Mereka lewat jalan-jalan tikus," kata Sutopo.
Tim gabungan SAR, TNI, dan Polisi sudah mengevakuasi
15 jasad dari Desa Sukameriah. Sutopo memperkirakan jumlah korban masih akan
bertambah karena tim gabungan masih belum bisa menyisir secara maksimal daerah
tersebut mengingat awan panas masih akan turun tiba-tiba.
Post Comment
Post a Comment