Maskot Pemilu 2014 (Merdeka.com) |
Penyelenggaran pesta demokrasi Pemilu Legislatif 9
April dan Pemilu Presiden 9 Juli 2014 sudah semakin dekat. Namun
tahapan-tahapan persiapan yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih
meragukan. Sampai saat ini KPU belum bisa memastikan kapan daftar pemilih tetap
(DPT) akan diumumkan. Sejumlah kalangan di DPR dan partai politik meminta KPU
menunda pengumuman DPT karena berbagai masalah klasik yang belum beres.
Terutama soal akurasi data pemilih.
Sejumlah pihak menemukan banyak kasus soal pemilih
ganda, penduduk yang belum didaftar, nama-nama fiktif, data-data lama yang
belum diperbarui, dan masih banyak soal dalam daftar pemilih sementara yang
diumumkan KPU. Padahal pemerintah sudah menghabiskan anggaran negara sekitar Rp
5 triliun untuk proyek e-KTP yang diyakini akan menyelesaikan problem utama
kisruh DPT seperti yang terjadi pada Pemilu 2009 lalu. Tapi megaproyek e-KTP
itu sendiri tak luput dari masalah.
Pemilu 2014 yang diharapkan bisa membawa Indonesia
menjadi lebih baik justru terjadi sebaliknya karena politik kekuasaan yang
menghalalkan segala cara. Karena itu, kita berharap KPU benar-benar bersinergi
penuh dengan masyarakat agar terhindar dari kooptasi, intimidasi, infiltrasi
pihak-pihak yang ingin memancing ikan di air keruh. KPU memang lembaga
independen.
Tapi dalam bekerja menyiapkan hajatan besar pemilu
tentu mereka tidak bisa bekerja sendirian. Ada banyak unsur, elemen, institusi,
dan individu yang harus diajak bekerja sama untuk mempersiapkannya. KPU harus
bekerja dengan cara-cara yang transparan, terbuka, akuntabel, dan mudah diakses
publik untuk menangkal berbagai macam intervensi. Termasuk menyampaikan secara
terbuka tentang kesulitan dan kendala menyusun DPT yang berkualitas seperti
diharapkan masyarakat.
Lantas dari mana memulainya? KPU
harus memulai dari yang paling mungkin dan paling mendesak. Jika ragu, KPU
harus langsung meminta pendapat masyarakat mana yang harus didahulukan karena
masyarakatlah pihak yang lebih netral di a
Post Comment
Post a Comment