Headlines News :
Home » , » Misteri Pembangunan Tugu Monas, Presiden Soekarno Terinspirasi dari Lingga-Yoni

Misteri Pembangunan Tugu Monas, Presiden Soekarno Terinspirasi dari Lingga-Yoni

Written By Unknown on Friday, April 3, 2015 | 9:25 AM

DUMAI – Beberapa puluhan tahun silam tepatnya pada 17 Februari 1955, Presiden Sukarno menggelar sebuah sayembara terbuka tentang desain sebuah tugu yang akan dibangun di Jakarta. Sayembara ditutup pada Mei 1956 dan ada 51 arsitek yang mengajukan rancangan, dan hanya satu yang dipilih yaitu karya Frederich Silaban, meski sebenarnya desainnya dinilai tak memenuhi syarat bangunan tugu.
Tugu Monas tempo dulu (edukasi.kompasiana.com)
Seperti dikutip detik.com, Jum’at (03/04), sayembara yang digelar Presiden Soekarno kembali dibuka pada 10-15 Mei 1960. Kali ini pesertanya mencapai 222 orang dengan 136 desain bangunan. Namun, tak ada satu pun yang memenuhi keinginan Sukarno. Waktu itu arsitek lulusan Technische Hogeschoolkini Institut Teknologi Bandungitu menginginkan bangunan tugu yang mencerminkan revolusi serta kepribadian dan cita-cita rakyat Indonesia.

"(Bangunan) yang mencerminkan hal yang bergerak, yang dinamis dalam satu bentuk daripada materi yang mati”, kata Sukarno waktu itu, seperti dikutip dalam buku Bung Karno Sang Arsitek karya Yuke Ardhiati.

Presiden Sukarno mengakui sulitnya mewujudkan ide itu dalam bentuk desain bangunan di hadapan peserta sayembara,. Akhirnya, rancangan yang pernah diajukan Silaban diambil alih oleh Sukarno dan Raden Mas Soedarsono untuk dimodifikasi. Hasilnya, jadilah Tugu Monumen Nasional atau Monas seperti yang sekarang ini.

Tugu Monas mulai dibangun pada 17 Agustus 1961 dan memiliki ketinggian 132 meter dengan bentuk menyerupai modifikasi artefak Lingga dan Yoni. Lingga merupakan simbol kejantanan seorang pria (phallus), dan Yoni sebagai simbol perempuan atau kesuburan.
Ilustrasi  
Presiden Sukarno mendapat inspirasi tersebut dari artefak yang ada di Candi Sukuh di Karanganyar, Jawa Tengah. Dia menyebut Candi Sukuh merupakan salah satu monumen yang dibangun pada zaman Hindu. Pada waktu itu, monumen-monumen itu pencerminan dari jiwa besar Indonesia, kata Sukarno dalam pidato saat peletakan batu pertama pembangunan Masjid Istiqlal, 24 Agustus 1961.

Arsitek Yuke Ardhiati menyebut karya-karya arsitektur Sukarno banyak menonjolkan sisi keindonesiaan. Tentunya keindonesiaan pada zamannya. Di Tugu Monas, misalnya, semangat perjuangan Indonesia yang tak pernah padam dilambangkan dalam simbol api di puncaknya. 
Share this post :

Post Comment

+ komentar + 3 komentar

June 20, 2018 at 2:16 AM

Yuk teman-teman Pecinta Bola Dukung Team Jagoan Kalian di www(dot)updatebetting(dot)co

October 8, 2018 at 3:16 AM


bosan tidak ada yang mau di kerjakan, mau di rumah saja suntuk,
mau keluar tidak tahu mesti kemana, dari pada bingung
mari bergabung dengan kami di ionqq^^com, permainan yang menarik dan menguras emosi
ayo ditunggu apa lagi.. segera bergabung ya dengan kami...

October 8, 2018 at 3:28 AM


bosan tidak tahu mesti mengerjain apa..
ayo di coba keberuntungannya bersama dengan kami
dan menangkan uang jutaan rupiah hanya bersama dengan i|o|n|q|q

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2015. Hindu Damai - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger
UA-51305274-1