DENPASAR, DUMAI
– Komunitas baru yang peduli orang tak mampu muncul di Bali bernama ANOM (Atas Nama Orang Miskin). Gubernur Bali Mangku Pastika meresmikannya
di Warung Tresni, Sabtu (31/1) lalu.
Gubernur
Bali, Mangku Pastika (bali.tribunnews.com)
“Orang
tidak bisa mengabdi kepada Tuhan tanpa mengabdi kepada sesama manusia. Tuhan
bersemayam di gubuknya si miskin,” demikian kalimat bijak Bung Karno yang
dikutip Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat meresmikan komunitas ANOM.
Menurut
Pastika, kata-kata bijak mahakarya Presiden RI pertama itu patut dicermati dan
menjadi bahan perenungan. "Kalau mau mengabdi dan mendekatkan diri pada
Tuhan, datanglah ke gubuk orang miskin dan ulurkan tangan untuk mereka. Begitu kira-kira
maknanya," imbuh Pastika seperti dilansir tribunnews.com, Senin (2/2).
Dalam
kesempatan itu, Pastika kembali menyinggung fakta keberadaan orang miskin yang
masih cukup banyak dijumpai di Pulau Dewata. Sementara itu, mereka yang
berkecukupan makan enak dan tinggal di rumah mewah. Ironisnya, sebagian dari
mereka tinggal tak jauh dari si kaya.
"Kenapa
sebagian dari kita masih bersikap acuh terhadap keberadaan saudara kita yang
miskin? Masih banggakah kita dengan sebutan Pulau Dewata?" tanya Pastika.
Berangkat
dari fakta tersebut, dia terinspirasi untuk mendorong terbentuknya sebuah
komunitas yang peduli terhadap masyarakat miskin. Gagasan ini, kata Pastika,
muncul manakala dirinya mengenal lebih dekat para pemuda yang tergabung dalam
Komunitas Anak Alam (KAA).
Post Comment
Post a Comment