TABANAN, DUMAI -
Isu adanya teroris Islam State Iraq and
Syria (ISIS) mengelar latihan perang di kawasan gunung Batukaru, menyebar luas
di Tabanan. Isu yang muncul ke publik melalui broadcast BBM, menyebar, Senin (12/1). Namun, belum ada keterangan
resmi dari polisi soal isu yang menyatakan ISIS melakukan latihan perang di
Gunung Batukaru.
Gunung Batukaru (www.tiketholiday.com)
Kapolsek
Penebel, AKP Sri Subekti yang dikonfirmasi belum menjawab terkait isu yang
membuat warga Tabanan resah tersebut.
Jero
Nyoman Astawa, salah satu pengayah di Pura Luhur Batukaru membenarkan pihaknya
mendapat informasi dari pihak kepolisian
untuk lebih memantau warga atau masyarakat yang menuju kawasan Batukaru. “Dua
hari lalu kami terima informasi tidak formal tersebut,” ujarnya seperti dikutip
beritabali.com, Selasa (13/1).
Jero
Nyoman Astawa mengungkapkan, pihaknya belum menemui warga yang mencurigakan
menuju ke kawasan hutan Batukaru. Ia menuturkan, ada beberapa pintu masuk
menuju kawasan hutan Batukaru. Pertama dari Pura luhur Batukaru, kedua bisa
dari kawasan Jatiluwih dan ada juga yang bisa masuk dari Pujungan, Kecamatan Pupuan.
"Meski
baru sebatas isu, kita akan tetap melakukan pemantauan terhadap warga atau
masyarakat yang masuk ke kawasan hutan Batukaru," jelasnya.
Broad Cast
yang dikirim melalui Blackberry Message
(BBM) berisi :
“Tadi pagi saya pulang kampung untuk
melakukan persembahyangan, dan saya sempat ngobrol banyak dengan adik saya di
kampung dari hal ringan sampai yang serius. Satu hal yang mengagetkan adalah,
pernyataan adik saya bahwa untuk yang tangkil ke Luhur Batukaru diluar hari
Piodalan, terutama yang malam hari, akan dilakukan tindakan pemeriksaan ekstra
ketat oleh Pecalang. Karena kebetulan KETUA PECALANG setempat juga keponakan,
maka saya panggil dia untuk menceritakan keadaan sebenarnya.
1. Bahwa anak saya (sebagai ketua
Pecalang), telah diminta oleh Binmas setempat, untuk ekstra hati-hati terhadap
pemedek, siapapun mereka (logat Bali, logat bukan Bali) untuk diperiksa/di
chek, antara lain KTP-Plat mobil/motor karena alasan yang sangat high risk.
2. Bahwa alasan Binmas
memerintahkan Pecalang karena Binmas mendapat informasi/belum instruksi dari
Polda Bali, ada gerakan mencurigakan di Hutan batukaru.
3. Gerakan mencurigakan itu
adalah "ISIS" dengan nama sandhi Gempa, diduga melakukan latihan
perang dengan tangan kosong di area hutan.
4. Jumlah anggota diperkirakan 10
orang.
5. Latihan dimulai Thn baru ini.
6. Kini kawasan Gn Batukaru
menjadi areal pengawasan bagi (1). Pemedek malam hari (2). Pendaki. Sudah
banyak pendaki yang ditolak oleh Pecalang karena tidak jelas..
Saran saya..
Kalau nanti umat se Dharma
mendapat perlakukan itu (terutama yang tangkil malam hari, mohon dimaklumi);
kita jaga Bali dengan apa yang kita mampu. (mohon waspada-tiang dapat info
seperti ini dan tetap jaga Bali bersama") Rahayu.”
Post Comment
Post a Comment