LOMBOK, DUMAI
– Masyarakat di Lombok Barat mempunyai tradisi unik yakni Perang Topat. Tradisi ini melibatkan umat Muslim dan umat
Hindu bertemu dalam sebuah arak-arakan dan dilanjutkan dengan perang saling
lempar di antara kedua kubu.
Perang
Ketupat yang dilakukan para pemuda Hindu dan Muslim (www.pulsk.com)
Meskipun
aksi lempar-melempar ini betulan dan mencari sasaran tembak, namun tujuannya
bukan untuk menunjukkan rasa benci, melainkan justru menjalin keakraban di
antara dua umat berbeda agama tersebut.
Prosesi
diawali dengan arak-arakan mengelilingi sebuah bangunan tempat sumber air
membawa beragam hasil bumi dan makanan seperti ketupat, diiringi alunan musik
tradisional. Ribuan pemuda terlibat dalam perang ini dan saling lempar dengan
menggunakan ketupat. Dari sinilah berasal kata Perang Topat.
Perang
akan berakhir menjelang senja hari, tidak ada dendam dan marah. Warga berebut
ketupat yang baru saja menjadi senjata perang, terutama para petani Suku Sasak
yang percaya ketupat itu bisa menambah kesuburan lahan mereka.
Seorang
warga bernama Zamhurhadi mengatakan ketupat yang dia dapat akan digantung di
pohon-pohon miliknya.
Post Comment
Post a Comment