Headlines News :
Home » » Upacara Ngaben Tjokorda Raka, Sang Penemu “Sosrobahu” Untuk Jalan Layang

Upacara Ngaben Tjokorda Raka, Sang Penemu “Sosrobahu” Untuk Jalan Layang

Written By Unknown on Wednesday, December 10, 2014 | 12:59 PM

UBUD, DUMAI - Upacara Ngaben DR. Ir. Tjokorda Raka Sukawati Sosrobahu yang dilaksanakan Selasa (9/12) diiringi oleh ribuan warga. Pada pukul 12.30 wita, setelah dilakukan penghormatan terakhir, jasad mendiang ditandu dibawa keluar dari Puri Kantor Ubud, langsung dibawa naik ke atas bade yang bertumpang 9. 
Pelebon Tjokorda Raka Sukawati di Ubud (Suluhbali.co)
Setelah itu bade tersebut bergerak menuju setra Dalem Puri yang jaraknya sekitar 600 meter ke arah timur dari Puri. Didahului oleh 2 buah lembu, kemudian barisan sanak keluarga beriringan di depan bade. Kerumunan warga, tamu undangan dan ratusan wisatawan asing sudah menunggu sejak pagi hari untuk menyaksikan prosesi tersebut.

“Saya bersyukur dan mengucapkan terimakasih atas perhatian warga. Begitu pula atas kelancaran persiapan dan upacara pelebon ini. Upacara ini murni sebagai ungkapan bakti anak, maupun keluarga kepada beliau,” ungkap DR. Cokorda Gede Raka Sukawati (Cok De) yang merupakan saudara sepupu almarhum seperti dikutip Suluhbali.co, Rabu (10/12).

“Apalagi jasa-jasa beliau sudah begitu besar, baik untuk keluarga, warga dan juga bangsa,” tambah dosen ekonomi Unud yang sekaligus sebagai undagi (arsitek) pembuatan bade yang digunakan untuk pelebon Tjokorda Raka Sukawati ini.

Sebagai bagian dari keluarga besar mendiang, ia pun menuturkan bagaimana dalam proses pembuatan bade ini. Dari persiapan dan pembuatan bade ini, ia yang dibantu oleh warga, bade tersebut bisa diselesaikan dalam waktu 2 minggu.

Ia pun menuturkan, almarhum Tjokorda Raka Sukawati berpulang di usianya yang ke 85 tahun itu, karena faktor usia. Almarhum merupakan putra sulung dari 4 bersaudara, meninggalkan 1 orang putra yakni Cokorda Abinanda Sukawati (Cok Abi).


Almarhum mengukir sejarah dan mengharumkan nama Bali dan Indonesia, berkat temuannya dalam teknik jalan layang yang kini dikenal dengan Sosro Bahu. Teknik tersebut, kini bukan saja digunakan di Indonesia, namun beberapa negara juga sudah memanfaatkan hasil temuan almarhum.  
Share this post :

Post Comment

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2015. Hindu Damai - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger
UA-51305274-1