Headlines News :
Home » , , , , » Indahnya Panorama dan Aura Spiritual di Pura Luhur Batukaru

Indahnya Panorama dan Aura Spiritual di Pura Luhur Batukaru

Written By Unknown on Tuesday, May 27, 2014 | 1:49 PM

Pura Luhur Batukaru (secretofbali.blogspot.com )
DUMAI- Pura Luhur Batukaru merupakan salah satu pura di Pulau Dewata yang lumayan terkenal dan berbau mistis karena dijadikan sebagai tempat untuk memuja Tuhan sebagai Dewa Mega Dewa. Fungsinya sebagai tempat untuk memuja Tuhan berimplikasi pada begitu concernnya untuk menumbuhkan tetumbuhan dengan memberdayakan air secara benar dan “walatra” sebagai makna melaksanakan titah Tuhan yang dalam alam kepercayaan masyarakat Bali sebagai “yang menumbuhkan”.

Besar kemungkinan nama pura ini diambil dari nama sebuah gunung yakni Gunung Batukaru. Disarankan untuk umat Hindu yang hendak bersembahyang di pura ini untuk terlebih dahulu sembahyang di Pura Jero Taksu. Pura Jero Taksu ini lumayan jauh jaraknya dari Pura Luhur Batukaru. Tujuan persembahyangan di Pura Jero Taksu itu adalah sebagai permakluman agar sembahyang di Pura Luhur Batukaru mendapat sukses.

Pura Taksu ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan Pura Luhur Batukaru. Setelah itu barulah menuju pancuran yang letaknya di bagian tenggara dari pura utama namun tetap berada dalam areal Pura Luhur Batukaru. Di pura ini terdapat air mancur yang unik untuk menyucikan diri dengan jalan berkumur, cuci muka dan cuci kaki di pancuran tersebut terus dilanjutkan sembahyang di Pelinggih Pura Pancuran tersebut sebagai tanda penyucian sakala dan niskala atau lahir batin sebagai syarat utama agar pemujaan dapat dilakukan dengan kesucian jasmani dan rohani.

(www.123rf.com)
Pura Luhur Batukau merupakan pura Sad Kahyangan. Terletak di barat pulau Bali, lereng selatan gunung Batukau, Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Gunung Batukau, dimana lokasi pura Batukau berada merupakan gunung tertinggi ke dua di Bali setelah gunung Agung. Untuk mencapai lokasi pura ini, kalau dari kota Tabanan jaraknya adalah 22 km, sedangkan kalau ditempuh dari Denpasar jaraknya sekitar 41 km. Jalan menuju lokasi pura ini pun sangat bagus, sehingga perjalanan kesana bisa lancar, menyenangkan karena terletak di wilayah yang masih sangat hijau alami.


Pura Luhur Batukau lokasinya hampir berdekatan dengan Jatiluwih ini, sangat ramai dikunjungi oleh para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Karena memiliki keunikan seperti letaknya yang dekat dengan obyek wisata Jatiluwih, juga di sekitar areal pura Batukau terdapat hutan hijau yang masih lestari. Begitu memasuki Desa Wongaya Gede hawa sejuk pegunungan sudah terasa, apalagi setelah melewati Desa Wongaya Gede menuju Pura Batukau, disepanjang kiri kanan jalan terdapat pohon-pohon besar menjulang tinggi, hutan bambu, dan berbagai tumbuh-tumbuhan yang memang sangat dijaga kelestariannya. Dan tentu saja suara burung-burung dan aneka satwa yang terdapat diareal hutan sekitar pura Batukaru ini.

(www.panoramio.com)
Selain  itu, di tempat ini juga sangat dikenal dan menjadi daya tarik untuk melakukan kegiatan pendakian gunung. Karena dari puncak gunung Batukau ini akan bisa menikmati keindahan alam Bali, serta indahnya matahari pagi hari yang terbit di timur gunung Batukau ini. Di sisi luar (jaba) pura tersedia areal parkir yang sangat luas, juga tempat istirahat berupa banguanan wantilan, yang biasanya sangat penuh disaat piodalan di pura ini. Saban hari disampaing pintu masuk pura ada beberapa petugas yang jaga, untuk menyediakan jasa pakaian adat ringan atau kain sebagai kelengakapan bagi pengunjung yang akan memasuki areal pura.

Piodalan di pura ini jatuh tiap 210 hari (6 bulan Bali), yakni saat Umanis Galungan. Pada saat itulah pura ini sangat padat dan ramai dikunjungi oleh umat Hindu dari seluruh Bali, bahkan dari luar Bali. Bahkan sebelum puncak piodalan dan beberapa hari setelah piodalan umat yang tangkil untuk sembahyang masih sangat ramai berdatangan untuk tangkil sembahyang.


(www.panoramio.com)
Piodalan di pura ini jatuh tiap 210 hari (6 bulan Bali), yakni saat Umanis Galungan. Pada saat itulah pura ini sangat padat dan ramai dikunjungi oleh umat Hindu dari seluruh Bali, bahkan dari luar Bali. Bahkan sebelum puncak piodalan dan beberapa hari setelah piodalan umat yang tangkil untuk sembahyang masih sangat ramai berdatangan untuk tangkil sembahyang.

Share this post :

Post Comment

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2015. Hindu Damai - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger
UA-51305274-1