Hutan Mangrove di Benoa tercemar limbah (Balipost.com) |
Unsur kesengajaan pencemaran limbah yang membuat
rusak hutan mangrove di Benoa dicurigai ada unsur sabotase. Kecurigaan itu
dilontarkan pengamat lingkungan pesisir, Dr. I Made Mangku dengan membeberkan
sejumlah fakta.
Dr. I Made Mangku menagatakan, ketika kebocoran pipa
terjadi 25 Januari 2014, kebetulan dirinya sedang melakukan pengecekan mangrove
terkait jalan tol atau JDP. Saat turun
ke lokasi pencemaran, dia melihat sudah ada pihak dari Indonesia Power yang
melakukan penanganan pipa. Orang tersebut bahkan dikatakan sudah memasang seal
protection untuk memblokade agar minyak tidak menyebar lebih luas.
“Pipa yang menghubungkan dari tanker ke Indonesia
Power di Pesanggaran itu bocor ditengah-tengah. Saya tanya, apakah bocornya ini
keras apa tidak. Dia bilang tidak, ini cuma tetesan pak, gitu dia. Karena pipa
tersebut low pressure, jadi tidak ada semprotan oli yang keluar, atau semprotan
solar MFO yang keluar, hanya tetesan. Itupun semuanya sudah diambil,”jelasnya
seperti dilansir Balipost.com, Sabtu
(8/3).
Namun, mangrove yang sudah terbebas dari minyak
hanya berlangsung sampai 28 Januari. Keesokan harinya, muncul lagi jenis MFO
yang mencemari mangrove.
“Saya tidak menuduh, kecurigaan saya adalah itu
sengaja dibuang oleh oknum atau saya tidak tahu siapa orangnya yang sengaja
membuang MFO ke dalam hutan itu lagi, biar nanti seolah-olah Indonesia
Power-lah yang melakukan hal tersebut dengan alasan pipanya bocor,” tudingnya.
Indikasi kesengajaan ini dilakukan oknum untuk
membunuh mangrove di kawasan tersebut.
Post Comment
Post a Comment