Headlines News :
Home » , » Spanduk Provokatif ‘Penggal Kepala Mangku P’ Bukan Pengalihan Isu

Spanduk Provokatif ‘Penggal Kepala Mangku P’ Bukan Pengalihan Isu

Written By Unknown on Friday, February 28, 2014 | 10:08 PM

Spanduk provokatif terpasang di depan kantor gubernur Bali 
DENPASAR- DUMAI- Berita mengenai adanya spanduk provokatif  bertuliskan ‘Penggal Kepala Mangku P’ merupakan masalah serius. Selain sempat dipajang di tempat umum (depan Kantor Gubernur Bali), kalimat dalam spanduk dinilai sebagai ancaman atas keselamatan seseorang, dalam hal ini Gubernur yang merupakan simbol negara. Demikian ditegaskan Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali Drs. I Ketut Teneng, SP.M.Si, seperti dilansir Suluhbali.co¸Jumat (28/2).

Teneng mengatakan kalimat dalam spanduk sebagai ancaman serius sehingga perlu ditindaklanjuti. Teneng menilai aneh jika ada pihak yang mengatakan kalau informasi ini sebagai upaya pengalihan isu.

“Tidak ada pengalihan isu, memangnya isu apa yang mau kami alihkan, kita hanya berpikir bagaimana orang sakit bisa berobat gratis, bagaimana rakyat miskin bisa tinggal di rumah layak huni dan mendapatkan pendidikan yang baik,” urainya.

Dia juga tak habis pikir jika ada pihak yang mengatakan tak ada tulisan dimaksud dalam spanduk.

“Jelas-jelas spanduk itu dipasang di pojok barat pagar depan Kantor Gubernur. Itu bukti otentik, kami juga punya bukti rekaman dan foto,” bebernya.

Bahkan, aksi pemasangan spanduk itu juga dimuat sebuah media berinisial BP terbitan Kamis (26/2) dan orang-orang yang memasang spanduk jelas terlihat.

Lebih jauh Karo Humas menegaskan, langkah Gubernur untuk melaporkan kasus ini ke pihak yang berwajib murni karena tulisan ‘Penggal Kepala Mangku P’ adalah ancaman serius dan tak main-main. Bahkan ada tulisan ’Tetes darah untukmu Mangku Pastika’. Kalimat tersebut dinilai mengandung unsur ancaman dan perlu ditindaklanjuti. Jadi, tambah Teneng, langkah ini sama sekali bukan upaya untuk kriminalisasi aktivis sebagaimana opini yang dibangun pihak tertentu.

Dalam kesempatan itu Teneng juga mengungkapkan bahwa Gubernur Pastika sama sekali bukan sosok yang alergi terhadap kritik. Gubernur Pastika membuka pintu lebar-lebar saluran aspirasi melalui kegiatan Simakrama yang rutin digelar setiap bulan.

“Dalam kegiatan Simakrama, masyarakat dapat menyampaikan berbagai hal, mulai dari yang sifatnya sekala hingga niskala,” ujarnya.

 Terkait dengan persoalan spanduk ‘Penggal Kepala Mangku P’, masyarakat diharapkan tidak terkecoh oleh opini yang sengaja dibangun untuk mengaburkan informasi yang sebenarnya. Selain itu, Teneng kembali menghimbau agar masyarakat tak mudah terprovokasi oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Sebagai orang Bali yang terkenal berbudaya, aspirasi hendaknya disampaikan dengan beretika dan santun.

“Jika sampai menulis ancaman seperti itu, apakah itu yang namanya berbudaya,” ujarnya.


Teneng mengajak semua pihak menjaga kondusivitas Bali demi terciptanya suasana aman dan nyaman dalam melaksanakan swadharma masing-masing.
Share this post :

Post Comment

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2015. Hindu Damai - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger
UA-51305274-1