Sang Nyoman Suwisma saat mengisi seminar |
JAKARTA, DUMAI- Pada tanggal 01 Maret 2014 tepat
pukul 09.00 Wib telah terlaksananya sebuah seminar dengan tema “Menjadi
Generasi Hindu yang Cerdas dan Unggul Dalam Menghadapi Era Globalisasi”. Acara seminar
ini diselenggarakan oleh Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI), Ikatan Pegawai Bank
Indonesia (IPEBI), Organisasi Kepemudaan dan Yayasan Hindu lainnya. Seminar
dilaksanakan bertempat di Gedung Rekreasi Lantai 4 Bank Indonesia, dalam rangka
memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) WHDI yang ke 26 yang jatuh pada tanggal 12
Februari 2014 yang lalu.
Adapun rangkain seminar ini dibuka dengan sambutan
dari ketua Panitia Ni Nyoman Rai Sumawati (WHDI). Dalam sambutanya, ibu Rai
menyampaikan rangkain kegiatan seminar, selain itu ia menyampaikan kegiatan Bakti
Sosial (Baksos) yang telah dilakukan oleh WHDI selama ini seperti baksos ke
Gunung Kelud. Selanjutnya, sambutan dari ketua umum WHDI Nyonya Ir Rataya
B.Kentjanawathy Suwisma, beliau menyampaikan harapannya agar pelaksanaan
seminar ini dapat memberikan manfaat bagi semua peserta yang hadir dan
memberikan ucapan selamat kepada WHDI yang telah berusia 26 tahun sejak
berdiri.
Ketua Panitia Ni Nyoman Rai Sumawati memberikan sambutannya |
Seminar ini juga hadir Dirjen Bimas Hindu RI yakni
Prof. Dr. Ida Bagus Gde Yudha Triguna memberikan ucapan selamat kepada WHDI
yang berulang tahun yang ke 26 kalinya. Selain itu, Beliau juga mengapresiasi
kegiatan seminar ini karena WHDI merupakan organisasi yang para anggotanya notabene
ibu rumah tangga yang masih berkesempatan memberikan waktunya untuk mengadakan
acara seminar sehari itu di BI. Prof. Dr. Ida Bagus Gde Yudha Triguna juga
menyampaikan pesan-pesan singkatnya agar generasi Hindu menjadi generasi yang
berkualitas, Cerdas, unggul dan berkompetitif dalam menghadapi tantangan
globalisasi.
Puncak acara seminar dengan tema “ Menjadi Generasi
Hindu yang Cerdas dan Unggul Dalam Menghadapi Era Globalisasi” di buka dengan
dua sesi diskusi panel. Diskusi panel sesi pertama di moderatori oleh Tiwi
Susanti, S.Ag.,M.Pd dengan tiga narasumber Mayjen TNI Sang Nyoman Suwisma, M.Si
(Ketua Umum PHDI), Dr. Putu Gede Ary Suta (Chairman,
The Ary Center), dan Prof. Dr.
Silviana Murni,SH, Msi.
|
Diskusi sesi pertama di buka oleh Sang Nyoman Suwisma
yang menyampaikan judul pembahasan yang akan dibawa adalah “ Menjadi Pemilih
Cerdas”. Menyambut Pemilu salah satu jati diri bangsa yang berdemokrasi. Apa yang
harus dilakukan? Umat Hindu harus menggunakan hak memilihnya dalam pemilu 2014,
ini sebagai bentuk swadharma nya sebagai umat yang memiliki sraddha dan
bhakti. Beliau juga menekankan umat Hindu agar tidak menjadi orang yang
termasuk golput untuk itu berharap dapat memberikan kontribusinya dalam
menyukseskan pemilu 2014.
Setelah itu, narasumber kedua yakni Dr. Putu Gede
Ary Suta menyampaikan isi seminarnya dengan judul “ Intelligence Based Leadership- Enterpreneurship challeges in The Ea of
Limit”. Beliau menjelaskan panjang lebar bahwa seseorang yang cerdas akan
menjadi orang yang sukses. Begitupula orang yang cerdas juga akan mudah
memahami ajaran agama. Orang cerdas itu juga berlaku bagi para pengusaha yang
ingin menjadi pengusaha yang sukses. Beliau juga sempat menyinggung bahwa
generasi Hindu harus bisa menjadi generasi yang memiliki etos kerja, semangat
dan tak kenal pernah menyerah untuk mencapai sesuatu yang di inginkan.
Prof. Dr. Silviana Murni,SH, Msi saat mengisi seminar |
Sesi pertama pun di meriahkan oleh Prof. Dr.
Silviana Murni,SH, Msi yang merupakan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Budaya
dan Pariwisata. Beliau ini juga merupakan Guru Besar di salah satu Universitas
Swasta dan lebih uniknya memiliki seorang suami orang bali. Beliau menyampaikan
gagasan judul seminarnya “ Kepemimpinan Pemuda di Era Globalisasi”. Ibu Silvi
menyampaikan globalisasi membawa manusia pada suatu dunia tanpa batas dengan
arus informasi super cepat yang mengglobal. Globalisasi mengacu pada kenyataan
bahwa semua semakin hidup dalam “satu dunia” sebuah desa global akibatnya
terjadi saling ketergantungan.
Beliau ini walaupun seorang muslim sangat pluralis
itu bisa dilihat pada saat membawa isi seminarnya, beliau kerap memberikan
motivasi kepada generasi Hindu untuk dapat maju dan kompetitif dalam mengarungi
dunia global. Ibu Silvi juga memiliki kedekatan dengan para anggota ibu-ibu
WHDI yang selama ini menjadi mitra kerjasama. Wawasan beliau ini saat mengisi
seminar sangat menginspirasi bagi para peserta seminar, peserta begitu fokus
dan antusias saat ibu Silvi memberikan pencerahan.
Saat ketiga para narasumber telah memberikan paparan
makalahnya, barulah moderator memberikan kesempatan kepada peserta untuk
bertanya. Ada sekitar tiga penanya yang mengajukan pertanyaan kepada para
narasumber pada sesi pertama. Tanya jawab pun berlangsung seru dan meriah
karena semangat dari peserta dan narasumber dalam memberikan tanggapannya. Setelah
itulah, sesi pertama ditutup dan dilanjutkan dengan pemberian suvenir kepada
narasumber.
Prof. Dr. Ir. I Made Kartika Dhiputra, Dip-Ing |
Tepat pukul 13.30 Wib, sesi kedua seminar dibuka
kembali dengan narasumber Prof. Dr. Ir. I Made Kartika Dhiputra, Dip-Ing (Ketua
STAH DNJ) dan Kadek Nurhayatiningsih E. Mantik. Sesi kedua dalam seminar ini,
di awali dengan pemakalah Prof. Dr. Ir. I Made Kartika Dhiputra, Dip-Ing yang
menjelaskan panjang lebar perjalanan generasi Hindu dalam menghadapi
globalisasi. Pemilihan topic-topik dalam diskusi panel ini sangat tepat, dimana
secara menyeluruh dapat dikemas dalam usaha pembentukan karakter bangsa,
khususnya kualitas SDM Generasi Muda Hindu melalui pendidikan karakter.
Beliau juga menyampaikan kualitas atau bobot SDM
Hindu saling terkait dengan Bibit dan Bebet dari setiap individu yang harus
dicermati ditetini dan dipupuk secara
arif bijaksana dan berkelanjutan. Setelah Prof. Dr. Ir. I Made Kartika
Dhiputra, Dip-Ing menyampaikan makalahnya, selanjutnya ibu Kadek
Nurhayatiningsih E. Mantik menyampaikan gagasannya dengan memberikan tips bahwa
seseorang tidak bisa lepas dari DUIT. Duit dalam artiannya D bermakna Do’a, U
bermakna Usaha. I bermakna Inovasi dan T bermakna Tekun. Dengan penuh semangat
ibu Mantik menyampaikan pesan-pesannya kepada peserta khususnya pemuda-pemudi
Hindu agar menjadi generasi yang mampu menjawab tantangan global. Globalisasi di
era kini kata beliau lebih memberikan dampak negatifnya daripada dampak
positifnya bagi generasi muda Hindu. Oleh karena itu, ibu Mantik sangat
antusias dan memotivasi kepada para peserta agar lebih mengembangkan, memilih
dan memilah nilai-nilai dari luar.
Setelah itu, dari kalangan mahasiswa STAH DNJ dan UI
pun memberikan pertanyaan kepada para narasumber yang isi pertanyaanya menyoroti
pada masalah SDM Hindu, bagaimana cara meningkatkan SDM Hindu yang berkualitas.
Dan para narasumber pun menanggapi dari mahasiswa ini penuh dengan semangat dan
memberikan contoh riil dalam kehidupan sehari-hari. Diskusi panel ini
berlangsung seru dan meriah dengan di penutup acara di akhiri dengan pembagian Doorprise bagi peserta seminar yang
beruntung.
Salam Hindu Damai-Dumai
Post Comment
Post a Comment