Suluhbali.co |
SINGARAJA, DUMAI- Tiga warga Desa Munduk, Kabupaten
Buleleng, Bali, tewas akibat menenggak minuman keras oplosan, Selasa dini hari
(14/1), sedangkan 34 lainnya sampai sekarang masih menjalani perawatan secara
intensif di rumah sakit umum daerah setempat.
“Kasus ini sedang kami selidiki,” kata Kepala
Kepolisian Sektor Banjar, Ajun Komisaris Made Sanjaya seperti dilansir Suluhbali.co, Rabu (15/1).
Ia menyebutkan bahwa Nyoman Rudi Alan (39), karyawan
hotel di desa itu, nyawanya tak tertolong di RS Parama Sidhi, Singaraja,
Kabupaten Buleleng, beberapa saat setelah pesta minuman keras di Desa Munduk.
Sementara itu, Gede Suta Arjawa (39) dan Made Dwi
Adnyana (45) tewas di RS Shanti Graha, Seririt, Kabupaten Buleleng, pukul 03.00
Wita.
Mereka sebelum menggelar pesta minuman keras oplosan
bersama 34 rekannya. Minuman keras jenis bir dicampur dengan arak bali yang
dibeli dari I Komang Duta Arthawan (38), warga Desa Munduk.
Pesta minuman keras itu digelar mulai pukul 02.00
Wita di rumah warga. Satu jam berselang, di antara peserta pesta
bergelimpangan.
Pihak keluarga yang mengetahui kejadian itu segera
membawa korban ke rumah sakit.
“Penjual miras dan istrinya yang sama-sama tinggal
satu desa dengan para korban masih kami mintai keterangan,” kata Made Sanjaya.
Komang Duta mengaku membeli arak bali dari Komang
Sugita di Desa Bestala, Kecamatan Seririt.
Polisi juga mengamankan 700 liter arak, puluhan
batang pipa paralon, kompor gas, dan sejumlah barang lain yang diduga untuk
memproduksi minuman keras di rumah Komang Duta.
“Sebagian barang bukti akan kami bawa ke Labfor guna
mengetahui komposisi dan kandungan yang diduga menjadi penyebab tewasnya tiga
orang itu,” kata Made Sanjaya.
Post Comment
Post a Comment