Larangan Penggunaan Jilbab di Bali Melanggar HAM Sedangkan di Aceh Melanggar HAM Juga Tetapi Tak Dipermasalahkan?

Anita Wardhani (Tengah)

Belakangan ini, muncul polemik bahwa pelarangan penggunaan jilbab di sekolah Denpasar di tentang oleh beberapa orang.

Anita Whardani, siswi SMAN 2 Denpasar, mengaku dipersulit pihak sekolah ketika mengajukan permohonan memakai jilbab untuk seragam sekolah. Ia mengaku sudah dua tahun berkeinginan mengenakan jilbab di sekolahnya.

Pihak sekolah mengaku siswa harus mengikuti tata tertib mengenai seragam yang sudah disepakati. Siswa diberikan kebebasan menggunakan seragam, termasuk jilbab hanya pada hari Sabtu.

Sebenarnya itu hak oleh intansi sekolah untuk menerapkan tata tertib bagi para siswanya. Memang secara UUD melanggar hak seseorang menjalankan amal ibadahnya untuk menggunakan jilbab. Dan apa yang seperti dikatakan oleh para pejabat pemerintahan itu merupakan tindak pelanggaran HAM.

Nah, kalau memang begitu alasannya! Kenapa seperti di Aceh mewajibkan semua para masyarakat khususnya wanita menggunakan jilbab, dan berpakaian ketat tidak boleh. Ini juga menandakan adanya pelanggaran HAM. Coba bayangkan saja, seorang wanita Non Muslim di paksa menggunakan jilbab? harus lebih berpakaian tertutup? ini membatasi ekspresi seseorang dalam berpakaian dan memaksa menggunakan Jilbab tidak sesuai dengan keyakinannya. Kenapa Aceh tidak di protes juga? kenapa negara diam seribu bahasa.

Bali memang seolah-olah tidak dihargai dan dihormati padahal setiap tahun Bali penyumbang terbesar devisa kepada negara tetapi tidak mempunyai kedaulatan daerah seperti layaknya aceh dan yogyakarta. Ingat, Bali lebih terkenal daripada Indonesia di mata dunia. Sah-sah saja Bali menerapkan pelarangan penggunaan jilbab di sekolah Bali karena mayoritas Hindu.

Kalau memang berbicara diskriminasi,janganlah katakan Bali telah diskriminasi sedangkan Bali sendiri terus di cerca dan diterjang dengan tindak diskriminasi dari pihak luar Bali. Sungguh tidak adil apabila Bali membuat kebijakan di tentang oleh publik sedangkan di provinsi lain lebih kental dengan adanya diskriminasi yang lebih mencolok tetapi tidak dipermasalahkan. Salam Dumai (WPW)