Headlines News :
Home » , , » Pura Agung Santi Bhuwana di Belgia Berselimut Salju

Pura Agung Santi Bhuwana di Belgia Berselimut Salju

Written By Unknown on Thursday, January 15, 2015 | 10:49 AM

DUMAI – Saat minggu terakhir bulan Desember 2014 lalu, suhu temperatur di Belgia menurun di bawah nol derajat. Gelombang dingin yang disertai hujan salju diramalkan akan turun di beberapa kota di Belgia. Media cetak dan elektronik setempat berlomba-lomba memberitakan kondisi cuaca yang dipandu oleh para presenter cantik dan menarik.
Pura Agung Santi Bhuwana di Belgia (Foto: Made Agus Wardana)
RTLTVI, stasiun televisi swasta Belgia berbahasa Perancis memberitahukan dalam tanda kutip, "Akan terjadi chaos" di beberapa kota akibat turun salju pada hari Sabtu  27 Desember 2014. "Pengguna jalan harus berhati-hati karena jalan licin ber-es!" "Angin berembus kencang antara 90-100 km/jam. Belgia akan membeku!" Pemberitaan tersebut disiarkan secara detail sebagai imbauan dan peringatan dini kepada masyarakat. 
     
Prakiraan turunnya salju  dalam pemberitaan  tersebut menjadi kenyataan. Terlihat anak-anak menyambut dengan perasaan suka cita. Beberapa kendaraan terpeleset ke pinggir jalan karena licin. Suasana "sedikit chaos". Salju semakin deras menyelimuti seluruh ruas jalan dari sore hingga dini hari. Semakin putih dan semakin tebal. Kendaraan melaju dengan kecepatan 25-45 km/jam.

Polisi dan ambulans berdering-dering membunyikan sirine tanda keadaan darurat. Bagi masyarakat yang diam dirumah lebih beruntung, namun sial bagi yang terlanjur bepergian. Mereka sudah pasti tertimpa "chaos" di jalan raya.

Keesokan harinya, matahari terang benderang, langit biru, suasana hening dengan temperatur -6 derajat. Kota Brussel dingin sekali. Saya bergegas keluar rumah menikmati suasana cerah di waktu pagi. Sarung tangan dan jaket tebal menghangatkan badan dari kedinginan.

Hari ini, saya berkeinginan untuk melakukan persembahyangan sekaligus ingin melihat Pura Bali berselimut salju secara langsung. Pura Bali itu bernama Pura Agung Santi Bhuwana, terletak di Taman Pairi Daiza yang beralamat di Domaine de Cambron, 7940 Brugelette–Belgium. Pura ini terletak 85 km dari kota Brussel, Belgia.

Pura ini adalah pura terbesar di luar Indonesia yang didirikan oleh Eric Domb, warga Belgia pecinta budaya Bali. Di Pura ini pula, ratusan umat Hindu yang berdomisili di Eropa secara rutin bersembahyang untuk merayakan odalan Saraswati, Tumpek Wariga, Tumpek Kandang, Purnama dan lain lain.

Selama perjalanan dari kota Brussel menuju Pairi Daiza, saya melewati perkampungan desa, hutan, hamparan tanah pertanian diselimuti salju. Sungguh indah nan menawan. Perjalanan itu ditempuh selama 1 jam 45 menit dengan kendaraan pribadi. Matahari cerah menyambut hangat kedatangan saya di Pura Agung Santi Bhuwana. Bersyukur tidak ada rintangan dalam perjalanan walaupun jalanan licin menghantui perasaan berjam-jam.

Sejak diresmikan pada bulan Mei 2009, pura ini juga pernah diselimuti salju pada bulan Desember tahun 2009 dan Januari 2013. Namun sayang, saya belum  pernah melihat secara langsung keunikan itu. Mungkin hari ini adalah anugerah. Niat tulus untuk bersembahyang menjadikan hari ini sebagai hari yang sangat istimewa.
The Flower Temple, terletak di samping Pura Agung Santi Bhuwana di Kota Brugelette.
Di sebelah kiri area pura berdiri menjulang the Flower temple, bangunan ini bermakna simbolik tentang bunga dan air menjadi sumber kehidupan.  Dari ketinggian ini saya  melihat panorama utuh keindahan pura berselimut salju. Wah, sangat menakjubkan!

Struktur  bangunan pura yang terbuat dari batu alam Gunung Agung Bali seperti candi bentar, piyasan, bale kulkul, kori agung, paruman, padmasana bersanding kontras dengan garisan putih salju memperjelas sisi pinggir bangunannya. Sementara itu, sawah berundag-undag yang berada persis di samping kanan pura terbujur kaku tertutup salju. Unik dan sangat mengesankan.

Angin berhembus sepoi-sepoi, tangan bergetar, dingin telah merasuk ke dalam tubuh. Saya duduk bersila menyiapkan segala perlengkapan persembahyangan. Asap dupa beraroma wangi, air suci dipercikan, mantra dilantunkan dan mata pun terpejam memusatkan pikiran. Hening, sunyi, khidmat dan damai di hati.

Sebuah kekuatan entah datang darimana, merangkul energi mempengaruhi rasa dan pikiran. Airmata berlinang, memancarkan keharuan menikmati "keajaiban" ini. Bangga dengan kebudayaan Hindu Bali berada sangat dekat d ihati masyarakat Eropa.

Saya berharap, keberadaan pura ini memberikan kesadaran kepada umat Hindu di perantuan untuk tetap menyayangi budayanya sendiri, mempertahankan keyakinan sekaligus melestarikan adat dan istiadat Bali yang tidak boleh punah diterjang ombak  modernisasi. Semoga !

Penulis, Made Agus Wardana di Pura Agung Santi Bhuwana
Penulis adalah MADE AGUS WARDANA, penabuh gamelan, pegawai lokal staf KBRI Brussel-Belgia serta Kelihan Banjar Shanti Dharma Belgia–Luxembourg seperti dilansir Kompas.com, Kamis (15/1).
Share this post :

Post Comment

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2015. Hindu Damai - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger
UA-51305274-1