BUENOS AIRES, DUMAI
– Karya seniman Argentina, Marianela Perelli and Pool Paolini memicu
kontroversi di kalangan umat beragama di seluruh dunia minggu ini. Karya mereka
dalam seri pameran yang disebut “Barbie - The Plastic Religion,” banyak
menimbulkan kritik pedas dari publik.
Dalam
pameran mereka di Buenos Aires, yang diatur untuk membuka pada tanggal 11
Oktober, para seniman akan menghadirkan berbagai avatar boneka yang terkenal
yakni Barbie dan teman laki-lakinya Ken. Boneka Barbie ini termasuk satu dalam
bentuk dewi Kali atau Dewi Durgha (Hindu) yang memegang kepala terpenggal.
Menanggapi
boneka Barbie yang berbentuk Dewi Kali, muncul reaksi dari seorang ulama Hindu
dan pemimpin agama terkemuka yang telah memimpin doa di Senat AS, Rajan Zed, mengatakan,
“Hindu menyambut dunia seni dalam menanamkan nilai-nilai Hinduisme tetapi dengan
penuh serius dan hormat, bukan untuk menata ulang konsep dan simbol Hindu untuk
agenda pribadi. Barbie-fikasi Kali tidak tepat, salah dan tidak pada tempatnya.
"
Selain
itu pula, ada penggambaran Barbie dan Ken sebagai Perawan Maria dan menyalibkan
Yesus Kristus dan orang-orang kudus lainnya menarik komentar tajam dari SIR,
sebuah situs Italia didukung oleh konferensi uskup Italia, yang mengecam mainan
kontroversial dalam bertanya editorial, " Apa perbedaan antara provokasi
dan rasa tidak enak?”.
Ada
pula boneka yang berbentuk Nabi Muhammad. Namun para seniman ini berkilah dan
mengakui bahwa mereka memutuskan untuk membuat boneka Ken sebagai Islam Nabi
Muhammad dari rasa hormat mereka untuk Islam dan menekankan tidak berniat untuk
menyinggung agama apapun.
Sebuah
foto "Kali-Barbie" di website seniman tersebut, menunjukkan hal itu
dalam sebuah kotak dengan simbol Om dan "Jai Kali Ma" dalam bahasa
Hindi yang tercetak di atasnya.
Mengomentari
hal ini Mr. Zed mengatakan, "Dewi Kali, yang melambangkan Shakti atau
energi ilahi dan dianggap sebagai dewi waktu dan perubahan, banyak dipuja dalam
agama Hindu. Tapi iman adalah sesuatu yang sakral dan hal ini (Boneka Barbie
Dewi Kali) sangat meremehkan serta membuat sakit para bhakta (umat Hindu
dunia), " ujarnya seperti dilansir Thehindu.com, Sabtu (27/9).
Post Comment
Post a Comment