Headlines News :
Home » , , , » Tradisi “Omed-Omedan” Setelah Hari Raya “Nyepi”

Tradisi “Omed-Omedan” Setelah Hari Raya “Nyepi”

Written By Unknown on Thursday, April 3, 2014 | 12:07 PM

Omed-omedan di Banjar Kaja, Sesetan, Denpasar (suluhbali.co)
DENPASAR, DUMAI- Setelah melaksanakan hari Raya Nyepi, masyarakat Banjar Kaja Kelurahan Sesetan menggelar tradisi unik yang dikenal dengan  “Omed-omedan”  dan  selalu digelar setiap tahun pada saat Ngembak Geni ( Sehari setelah Nyepi ). Omed-omedan sendiri diselenggarakan oleh pemuda dan pemudi asli Banjar Kaja Sesetan dengan cara tarik-tarikan hingga ciuman sebagai wujud kebahagiaan di saat Ngembak Geni.

Meskipun setiap pelaksanaan Tradisi Omed-omedan identik dengan ciuman antara Pemuda Pemudi, namun sesuai dengan kamus besar Omed-omedan memiliki arti tarik-tarik menarik. Masyarakat Banjar Kaja menolak keras tudingan image atau kesan bahwa Omed-omedan identik dengan ciuman. Tradisi ini hanya sebagai bentuk luapan kebahagiaan Pemuda-Pemudi saat melakukan Omed-omedan usai melakukan perayaan Nyepi sehari penuh.

Kepala Lingkungan Banjar Kaja mengatakan “Omed-omedan merupakan salah satu warisan tradisi. Tujuan diantaranya kita mensyukuri berlalunya tahun baru saka yang lama dan menyambut tahun saka yang baru. Didalam mensyukuri itu salah satu bentuknya ini (tradisi Omed-omedan) untuk melekatkan silahturahmi sesama anak muda sekitar Banjar Kaja Sesetan,” ungkap Made Sukaja seperti dilansir suluhbali.co, (03/04).

Seorang pemuda dan pemudi dalam Tradisi Omed-omedan (suluhbali.co)
Dalam pelaksanaan omedan-omedan hari ini Selasa (01/04) sejumlah pemuda-pemudi mengalami kerauhan (kesurupan dalam istilah Bali) usai melaksanakan tradisi Omed-omedan.  Hal ini menurut Made Sukaja sebagai bentuk restu dari yang menaungi Pura Banjar Kaja.

“Kita memang percaya dengan sesuatu yang tidak kelihatan, berarti kita percaya dengan semacam bahwa Pura ini ada yang melinggih (menghuni dalam istilah Bali) yang memberikan restu kepada kegiatan ini tentu itu bukti bahwasannya beliau ada disekitar kita. Sehingga kami selamat melaksanakannya dan jalan acara hari ini lancar.  Salah satu diantaranya beliau sudah ada disekitar kita untuk merestui kegiatan ini itu bentuk kepercayaan kami,” Paparnya.

Omed-omedan dipersembahkan untuk memperkaya Hasanah Budaya Kota Denpasar dan mewujudkan Denpasar sebagai Kota Budaya. Dalam Perda No.8 tentang Pola dasar Pembangunan Kota Denpasar tahun 2001-2005 (2001:45/c) diprogramkan bahwa tradisi Omed-omedan di Banjar Kaja, Sesetan dicantumkan sebagai sarana dan prasarana “adat dan budaya untuk mendukung atraksi wisata”. Omed-omedan merupakan ikon yang sudah mendunia.

“Kami disini cukup bahagia bisa melaksanakan tradisi warisan budaya yang telah turun temurun kami wariskan di Banjar Kaja. Kami sendiri total sekitar 350 orang namun setengah dari kami ada yang bekerja diluar dan sekolah diluar,” ungkap Ketua Muda-Mudi Banjar Kaja, I Putu Arya Wiranatajaya saat ditanya mengenai pelaksanaan tradisi Omed-omedan.

Anda ingin tahu sejarah dan makna “Omed-Omedan”, Klik Disini


Share this post :

Post Comment

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2015. Hindu Damai - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger
UA-51305274-1