Ilustrasi (srierahajoe.wordpress.com) |
DUMAI- Penduduk bangsa Indonesia mencapai 240 juta orang,
ini menandakan bahwasanya Indonesia tidak akan kekurangan calon pemimpin. Namun
perlu diingat bahwa proses pemilu di Indonesia adalah salah satu muatan bangsa
Indonesia dalam proses melahirkan seorang pemimpin bangsa di Indonesia. Tetapi
seorang pemimpin di Indonesia akan menjadi terlalu naïf apabila perhitungannya
hanya dibatasi pada hitung-hitungan politik dalam jumlah angka terbanyak saja.
Dalam konteks bangsa Indonesia yang memiliki
kemajemukan sosial budaya, diharapkan proses “penciptaan” pemimpin dalam setiap
Pemilu di Indonesia akan melahirkan seorang pemimpin yang percaya diri karena
berkarakter akar budaya bangsa Indonesia, bukan karena legalitas dari suara
terbanyak.
Seorang pemimpin nasional apabila diangkat hanya
berdasarkan hitung-hitungan dalam demokrasi prosedural yang mensyaratkan dan
mendasarkan pada jumlah suara terbanyak saja, maka selamanya negeri Indonesia
ini akan selalu melahirkan pemimpin yang selalu harus perlu dipertanyakan
kemampuannya dalam mewujudkan nilai-nilai budaya kebersamaan ketika memimpin
bangsa Indonesia.
Singkatnya di balik pemilu Pemilihan Presiden di
Indonesia yang tidak lama lagi segera berlangsung, dibutuhkan seorang calon
pemimpin yang tidak tercerabut dari akar budayanya dan tetap menjunjung tinggi
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai falsafah negara yang telah
dirumuskan dan lahir sebelum diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia pada 17
Agustus 1945.
Ilustrasi (frenavit.com) |
Setelah kemerdekaan tercapai, kenyataan menunjukkan
bahwa kita masih jauh dari tujuan. Kita melihat dengan penuh kecemasan bahwa
para pemimpin negara/pemimpin pemerintahan dari awal era reformasi hingga
sekarang ini tidak dapat membawa bangsa ini kepada tujuan awal dibentuknya
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Yaitu masyarakat yang adil dan makmur,
namun semakin membawa bangsa ini ke keadaaan yang sangat mengkhawatirkan.
Pemimpin yang dibutuhkan bangsa Indonesia adalah
pemimpin yang paham dan mengerti betul tentang pengetahuan yang berhubungan
dengan Hubungan antara manusia dengan Tuhan, Manusia dengan Manusia serta
Manusia dengan Alam semesta. Pemimpin seperti ini untuk bangsa Indonesia memang
langka dan seakan tidak mungkin ditemukan di era sekarang ini. Untuk itu sudah saatnya bangsa Indonesia kali
ini lebih selektif, lebih jeli dan teliti memilih calon pemimpin yang akan
memimpin bangsa Ini lima tahun ke depan.
Kita semua tentunya menginginkan masyarakat yang
adil dan makmur secara keseluruhan terwujud. Sederhananya, kita telah mencapai
kemakmuran tapi keadilan seakan hanya sebagai sebuah fatamorgana, atau seperti
dongeng sebelum tidur saja. Semoga pemilu
pemilihan presiden yang tidak lama lagi berlangsung, Tuhan Yang Maha Esa
berkenan menunjukkan pemimpin berbudaya yang paham betul nilai-nilai
kebersamaan dan gotong royong yang ditakdirkan oleh-NYA untuk membawa bangsa
Indonesia sampai tujuan yaitu kemakmuran dan keadilan bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Post Comment
Post a Comment