Headlines News :
Home » , » Stop Pura Sebagai Daya Tarik Wisata

Stop Pura Sebagai Daya Tarik Wisata

Written By Unknown on Friday, November 8, 2013 | 7:25 AM

M. Pastika bersama tokoh Hindu bahas KSPN Besakih (Suluhbali.co)
DENPASAR, DUMAI- Mangku Pastika selaku gubernur Bali menyampaikan pendapatnya, bahwa KSPN untuk seluruh kawasan di Bali distop saja.

“Besok saya ketemu dengan Presiden dan akan saya sampaikan bahwa PP nomor 50 tahun 2010 tidak bisa diberlakukan di Bali, agar bisa dimaklumi,” ujar Mangku Pastika sambil menambahkan bahwa ia juga pernah menyampaikan bahwa UU Pornografi tidak bisa diberlakukan di Bali pada Presiden SBY, “Kebetulan disini juga ada direktur dari kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif, mohon juga disampaikan pada ibu menteri bahwa KSPN Besakih distop saja.” ujarnya seperti dilansir Suluhbali.co, Selasa (05/11).


Artinya, menurut Mangku Pastika ditutup saja semua pura untuk kunjungan wisatawan, “Karena kan seperti kata bapak dan ibu tadi tidak akan ada yang bisa menjamin, misalnya kalau ada yang mens. Kalau sudah jauh jauh dari luar negeri, mereka pasti bilang tidak. Kan kita tidak mungkin bisa mengeceknya.”

Alasan utama, kenapa kesebelas KSPN itu mesti distop, paling tidak pada masa pemerintahannya. Menurut Mangku Pastika, karena semua yang menyangkut KSPN ada puranya, “Nanti kita bisa sulit. Saya kira kita wajib menjaga pura dan kalau perlu barangkali kita mesti bicara dengan kalangan pariwisata. Bagaimana kalau pura pura tidak didatangi turis.

Karena kalau kedatangan banyak orang, tentu kontaminasi terjadi.” Terkait Besakih, kalau perlu turis hanya bisa sampai di Bukit Jambul saja, tidak naik ke kawasan Besakih di atasnya, “Saya kira ini bagus. Kita bisa perbaiki dan tata sendiri Pura kita.”


Selain itu, harus ada penataan jelas, misal saat piodalan, “Saya sudah sakit mata, masuk ke pura yang pertama kita temui adalah berbagai macam pedagang musiman. Nampaknya mereka tahu kalendernya.” Kata Mangku Pastika mereka ini datang dengan menjual beragam dagangan, termasuk koper, sepatu, bahkan menggantung pakaian perempuan secara menyolok.


“Jadi menurut saya, kita tentukan radiusnya. Terus turis dilarang masuk ke Pura, kecuali orang yang mau sembahyang,” ujar Mangku Pastika, “Saya pikir ini yang penting. Saya kira kita sanggup mengurusi pura pura itu.


Share this post :

Post Comment

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2015. Hindu Damai - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger
UA-51305274-1